Beda dari yang Lain, Tengku Zanzabella Usul Pengganti Gus Miftah dari Agama Buddha

 

Jakarta, 9 Desember 2024 - Tengku Zanzabella memberikan usulan mengenai sosok yang pantas menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Menurut Tengku Zanzabella, pengganti Gus Miftah dapat berasal dari tokoh agama Buddha.

Tengku Zanzabella sepakat dengan pendapat mengenai Ustaz Adi Hidayat sebagai kandidat pengganti. Namun, jika ada calon lain selain Ustaz Adi Hidayat, ia menyarankan pemerintah mempertimbangkan tokoh-tokoh dari kalangan Buddha.

Usulan Tengku Zanzabella didasarkan pada prinsip Bhineka Tunggal Ika, yang mengakui keberagaman agama di Indonesia. Ia percaya bahwa semua agama di Indonesia, tidak hanya Islam dan Kristen, tetapi juga Buddha, Hindu, Konghucu, serta penghayat kepercayaan, memiliki kelayakan yang sama untuk menjabat posisi tersebut.

“Tentang keadilan dalam mengisi jabatan ini, berdasarkan Bhineka Tunggal Ika, tidak hanya Islam dan Kristen saja, tetapi juga Buddha, Hindu, Konghucu, serta penghayat kepercayaan lainnya memiliki hak yang sama,” ujar Tengku Zanzabella.

Tengku Zanzabella yakin bahwa setiap agama mengajarkan nilai toleransi yang tinggi, dan hal ini membuat tokoh-tokoh dari agama Buddha juga pantas memegang jabatan strategis tersebut. Menurutnya, hal ini dapat menciptakan kerukunan nasional yang sejati.

Usulan Tengku Zanzabella mendapat sambutan positif dari warganet. Banyak netizen yang setuju bahwa semua pemuka agama di Indonesia harus memiliki hak yang sama.

“Menurut saya, semua agama juga boleh menjabat posisi itu, yang penting adab dan akhlak yang dijaga,” tulis seorang warganet.

“Kerukunan beragama seharusnya melibatkan tokoh-tokoh dari semua agama, seperti Islam, Kristen, Buddha, Hindu, Konghucu,” komentar netizen lainnya.

“Saya Kristen dan saya sepakat bahwa tokoh Buddha juga dapat memegang jabatan itu, karena agama Buddha memiliki toleransi yang tinggi,” ujar seorang warganet lainnya.

Tengku Zanzabella berharap prinsip kerukunan di Indonesia dapat benar-benar merepresentasikan keberagaman yang ada, bukan hanya dalam simbol, tetapi juga dalam tindakan nyata. Semua agama diharapkan dapat saling menghargai demi kepentingan nasional.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga