Jakarta, 9 Desember 2024 - Nama Gus Miftah menjadi sorotan publik setelah ucapannya yang menggunakan kata "goblok" kepada seorang penjual es teh viral. Peristiwa ini terjadi saat ia sedang memberikan ceramah, memicu reaksi luas dari netizen.
Kontroversi tersebut meluas hingga ke latar belakang pendidikan Gus Miftah. Ia disebut-sebut sebagai alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, karena pernah menghadiri Talkshow Kebangsaan di kampus tersebut pada tahun 2022. Namun, muncul isu bahwa Gus Miftah tidak menyelesaikan pendidikannya di UIN Sunan Kalijaga.
Berdasarkan definisi alumni menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu "orang-orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi," Gus Miftah tidak memenuhi kriteria tersebut.
Gus Miftah akhirnya meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, pada tahun 2023. Gelar tersebut diperoleh dari program studi Pendidikan Agama Islam di Fakultas Agama Islam Unissula.
Pria kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981 ini, menghabiskan masa kecilnya di kampung halaman. Ia menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Pembangunan Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah, sebelum melanjutkan ke Pondok Pesantren Nurul Huda, Sragen. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, namun tidak menyelesaikan pendidikan tersebut.
Selama di Yogyakarta, Gus Miftah aktif mengikuti pengajian dengan metode ngaji kalong di berbagai pesantren. Kini, ia memimpin Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain isu pendidikan, Gus Miftah juga membuat pengumuman mengejutkan dengan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan ini disampaikan dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Jumat, 6 Desember 2024.
Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil tanpa tekanan dari pihak mana pun. "Ini bukan karena permintaan siapa pun, tetapi murni atas rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Keputusan ini diambil menyusul viralnya video yang memperlihatkan Gus Miftah menegur seorang pedagang es teh dengan candaan yang dinilai tidak pantas. Dalam video tersebut, ia terlihat meminta pedagang untuk menerima nasib jika dagangannya tidak laku.
Pernyataan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk netizen dan tokoh masyarakat, yang menilai candaan tersebut tidak menghargai perjuangan pedagang kecil. Meski sudah meminta maaf secara terbuka dan berdamai dengan pedagang terkait, kritik terhadap gaya ceramah Gus Miftah tetap berlanjut di media sosial.
Kontroversi yang melibatkan Gus Miftah terus menjadi perbincangan, baik tentang pendidikan maupun sikapnya dalam berbagai kesempatan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok