PDIP Cuma Berani Pecat Jokowi Usai Lengser dan Tak Punya Kewenangan, Golkar Singgung Level Setingkat RT

 

Jakarta, 09 Desember 2024 - PDIP akhirnya memutuskan untuk menendang Presiden Jokowi dan keluarganya dari partai berlambang banteng tersebut. Sikap PDIP ini kemudian menuai kritik dari Partai Golkar, yang menyoroti timing pemecatan Jokowi yang dinilai tidak tepat.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, menegaskan bahwa PDIP hanya berani memecat Jokowi setelah ia tidak lagi menjabat sebagai Presiden dan tidak memiliki kewenangan.

"Ini kan saat Pak Jokowi sudah tidak punya kewenangan, baru kemudian PDIP memecat beliau. Tapi tidak masalah, meskipun tidak lagi memegang kekuasaan, kami masih menganggap Pak Jokowi memiliki pengaruh yang cukup besar," ujar Sarmuji dalam acara Sapa Indonesia Kompas TV, Senin (9/12).

Golkar pun menunjukkan sikap terbuka untuk menerima Jokowi dan keluarganya. Sarmuji menegaskan bahwa Partai Golkar adalah partai inklusif yang menerima siapa saja, asalkan memenuhi syarat kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, dan mematuhi aturan partai.

"Golkar bukan hanya untuk Pak Jokowi, bahkan orang yang berada di tingkat RT sekalipun, jika ingin bergabung, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Saat ini, Pak Jokowi adalah orang yang bebas, merdeka menentukan pilihan, serta bebas berserikat dan berkumpul seperti yang dijamin oleh UUD," tambah Sarmuji.

Keputusan PDIP untuk memecat Jokowi dan keluarganya muncul setelah prinsip dan pandangan Jokowi dinilai sudah berbeda dengan arah partai tersebut. Dengan pemecatan ini, hubungan antara Jokowi dan PDIP disebut semakin memanas.(*)

Editor: 09/12/2024 R-ID

Baca Juga