Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Resiko Ketegangan Internal Gerindra Muncul Gara-gara Jokowi

 Sinyal Pindah Gerindra? Presiden Prabowo Mendadak Undang Jokowi ke Rumah Kertanegara, Dinilai Ada Negosiasi Untuk 2029 (X @jokowi)

Jakarta, 09/12/2024 - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan peringatan kepada Partai Gerindra terkait potensi bergabungnya Joko Widodo (Jokowi) ke partai tersebut. Gerung menilai keputusan menerima Jokowi dapat menimbulkan risiko ketegangan internal yang signifikan bagi partai.

Menurut Gerung, langkah Gerindra untuk menerima Jokowi bisa mempengaruhi dinamika internal yang sudah ada di dalam partai. Meskipun Jokowi memiliki potensi untuk memberikan keuntungan politik, ada risiko persaingan internal yang muncul akibat kehadirannya.

"Gerindra harus sangat hati-hati dalam keputusan ini. Meskipun Jokowi memiliki potensi untuk membawa keuntungan, ada risiko ketegangan yang bisa muncul di dalam partai, baik dalam hal persaingan politik internal maupun pengaruh eksternal," ujar Rocky Gerung dalam wawancara dengan Forum News Network (FNN).

Gerung menjelaskan bahwa Partai Gerindra memiliki banyak kader yang sudah lama berkecimpung di dunia politik. Dengan kehadiran Jokowi, posisi mereka bisa terancam, yang dapat memicu kecemburuan di kalangan kader internal.

"Kader-kader Gerindra yang sudah lama bekerja untuk partai mungkin merasa terancam dengan kehadiran Jokowi, yang memiliki pengaruh besar dan rekam jejak politik panjang," katanya.

Lebih lanjut, Gerung menyatakan bahwa meskipun Jokowi tidak lagi memiliki partai setelah berpisah dengan PDIP, ia tetap memiliki kekuatan politik yang signifikan. Hal ini bisa memunculkan persaingan tidak sehat di dalam Gerindra.

"Jika Jokowi masuk, dia mungkin akan membawa pengaruh besar, tetapi ini dapat memicu ketegangan antara Jokowi dan kader Gerindra yang merasa tidak nyaman dengan dominasi tokoh luar dalam partai," ujarnya.

Selain risiko internal, Gerung juga menggarisbawahi bahwa keputusan menerima Jokowi dapat mempengaruhi kekuatan partai secara keseluruhan. Meskipun keuntungan seperti basis dukungan yang lebih luas dapat diperoleh, ada potensi kerugian jika partai tidak berhasil menjaga keseimbangan internal.

"Gerindra harus mempertimbangkan apakah kehadiran Jokowi akan memperkuat partai atau justru membebani mereka. Jangan sampai Gerindra kehilangan identitas atau mengalami perpecahan internal," tambah Gerung.

Gerung juga menekankan pentingnya strategi matang dalam menghadapi potensi ketegangan ini. Menurutnya, keputusan untuk menerima Jokowi bukan hanya soal keuntungan jangka pendek, tetapi juga soal keberlanjutan kekuatan partai dalam jangka panjang.

"Gerindra harus memastikan bahwa kader internal tidak merasa tersisih. Jika partai tidak dapat mengelola dinamika ini dengan baik, Jokowi justru bisa menjadi hambatan bagi partai itu sendiri," ujar Gerung.

Meskipun demikian, keputusan akhir ada di tangan Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. Jika Prabowo merasa Jokowi dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi partai, keputusan untuk menerima Jokowi tetap dapat diambil.

"Prabowo harus benar-benar mempertimbangkan segala risiko dan keuntungan. Gerindra tidak hanya bisa melihat keuntungan jangka pendek, karena jika ini berujung pada perpecahan internal, hal itu bisa sangat merugikan partai di masa depan," tutup Rocky Gerung.(*)

Editor: 09/12/2024 R-ID

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved