Repelita Jakarta - Kerugian besar yang dialami Amerika Serikat akibat kebakaran hebat di wilayah seperti Los Angeles ternyata membawa dampak besar bagi Israel. Negara sekutu utama Amerika ini kini dilaporkan dalam kondisi panik, mengingat kebakaran yang menghancurkan sebagian wilayah Amerika Serikat telah menyebabkan kerugian yang mencapai ribuan triliun rupiah, mengancam kestabilan hubungan kedua negara.
Kebakaran yang melanda Los Angeles dan wilayah lainnya telah merusak infrastruktur dan menimbulkan kerugian ekonomi yang luar biasa. Akibatnya, Amerika Serikat menghadapi kesulitan dalam mengalokasikan dana untuk membantu negara-negara sekutunya, termasuk Israel. Keadaan ini membuat Israel terancam kesulitan dalam menghadapi potensi ancaman dari negara-negara Timur Tengah, terutama dari Iran.
Israel selama ini mengandalkan dukungan persenjataan dan bantuan keuangan dari Amerika Serikat. Di awal tahun ini, Israel berencana membeli senjata dari Amerika Serikat senilai 8 miliar dolar AS. Selain itu, Amerika Serikat juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp356 triliun sejak tahun 2023 untuk membantu Israel.
Namun, kebakaran yang melanda Amerika Serikat telah mengganggu aliran dana tersebut. Banyak pihak mengecam pemerintah Amerika Serikat yang dianggap lebih fokus pada dukungan kepada Israel daripada menangani bencana domestik yang semakin parah, seperti kebakaran yang merusak wilayah Kalifornia. Ahli meteorologi, Thomson, memperingatkan bahwa situasi kebakaran dapat semakin memburuk, dengan angin Santa Ana yang kencang memperparah kondisi cuaca yang kritis.
"Keadaan kebakaran di California akan semakin parah dengan angin kencang dan kondisi atmosfer yang sangat kering," kata Thomson.
Kekurangan dana dan bantuan dari Amerika Serikat membuat Israel khawatir menghadapi potensi ancaman dari Iran, yang kini semakin mengintensifkan tekanan terhadap negara tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok