Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Aplikasi Koin Jagat yang Heboh dan Merusak Lingkungan, Benarkah Diresmikan Jokowi?

 

Repelita Jakarta - Aplikasi Koin Jagat yang tengah heboh di Indonesia kini menarik perhatian banyak pihak. Perburuan Koin Jagat yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung telah menimbulkan kerusakan lingkungan. Aktivitas ini melibatkan para pemburu koin yang tak hanya mencari koin yang tampak di permukaan, tetapi juga merusak fasilitas umum seperti membongkar paving blok, memindahkan batu dan tanaman di taman, hingga membongkar penutup selokan dan masuk ke dalam gorong-gorong.

Fenomena ini mengingatkan banyak orang pada aksi kontroversial yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 26 Oktober 2012. Saat itu, Joko Widodo yang baru saja dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, masuk ke dalam saluran air di kawasan Thamrin untuk memeriksa lebar saluran tersebut. Aksinya yang disorot media saat itu menjadi trending topic dan dikenal sebagai aksi "Glembuk Solo."

Kali ini, meski berbeda dalam bentuknya, banyak orang yang melakukan aksi kontroversial yang serupa. Aplikasi Koin Jagat, yang berupa permainan berbasis "Treasure Hunt," telah menjadi viral. Masyarakat kini berburu koin di berbagai taman publik, meskipun dampak negatif yang ditimbulkan cukup besar, terutama bagi lingkungan.

Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes, pemerhati multimedia, telematika, dan AI, dalam komentarnya mengenai fenomena ini, menyatakan bahwa aplikasi Koin Jagat telah membawa dampak buruk, terutama pada lingkungan. Ia mencatat bahwa aksi perburuan koin tidak hanya merusak taman dan fasilitas umum, tetapi juga mengganggu struktur lingkungan yang seharusnya dijaga. "Para pemburu koin ini bahkan mengawut-awut (mengaduk-aduk) dan merusak area-area yang seharusnya dilestarikan, seperti membongkar paving blok, memindahkan batu dan tanaman, hingga masuk ke dalam gorong-gorong," kata Roy Suryo. Ia juga menekankan bahwa aksi ini mirip dengan kontoversi yang pernah dilakukan oleh Joko Widodo saat itu, yang memeriksa saluran air di Jakarta pada 2012.

Beberapa media mainstream menyebutkan bahwa aplikasi ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2022, di Teater Djakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, aplikasi yang diresmikan tersebut berbeda dengan aplikasi yang kini membuat heboh masyarakat. Aplikasi yang diresmikan pada 2022 adalah aplikasi berbasis Metaverse yang bertujuan mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN), sementara aplikasi Koin Jagat yang beredar saat ini adalah milik perusahaan swasta asal Singapura, Jagat Technology Pte Ltd.

Beberapa media besar, seperti Tempo dan Kumparan, sempat mengaitkan aplikasi ini dengan Presiden Jokowi. Mereka menyebutkan bahwa aplikasi Koin Jagat yang kini viral ini diresmikan oleh Jokowi. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, hal tersebut tampaknya hanya kesalahpahaman. Aplikasi yang diresmikan oleh Jokowi terkait dengan proyek IKN, bukan aplikasi pemburu koin yang kini sedang ramai dibicarakan.

Netizen pun berkomentar mengenai hal ini. Salah satunya menyebutkan, "Kenapa aplikasi yang merusak lingkungan bisa beredar begitu saja? Bukankah harus ada regulasi untuk menghindari dampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan?"

Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera menertibkan aplikasi ini. Sebagian merasa khawatir jika tidak ada tindakan tegas, dampak negatifnya akan semakin meluas. Komunikasi lebih lanjut mengenai aplikasi ini harus dilakukan oleh pihak terkait, terutama Komunikasi dan Informatika (KomDigi) untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved