Repelita Jakarta - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin Partai Liberal setelah hampir satu dekade menjabat. Dalam konferensi pers yang diadakan di Ottawa, Trudeau menyatakan bahwa ia akan tetap menjabat sebagai Perdana Menteri hingga pemilihan pemimpin Partai Liberal yang baru.
Trudeau menjelaskan bahwa keputusan ini diambil agar negara ini dapat memiliki pilihan yang lebih nyata pada pemilihan umum berikutnya. Ia juga mengumumkan bahwa parlemen akan ditunda hingga 24 Maret mendatang.
Pengunduran diri Trudeau bukanlah sebuah kejutan. Ia telah menghadapi tekanan internal dalam partainya sendiri, dengan semakin banyak anggota parlemen Liberal yang mendesaknya untuk mundur sebelum pemilihan umum. Selain itu, popularitasnya semakin menurun di tengah kemarahan publik terkait penanganannya terhadap masalah-masalah domestik, seperti lonjakan biaya bahan makanan dan krisis perumahan.
Beberapa bulan terakhir, ancaman tarif impor dari Amerika Serikat yang mencapai 25 persen memicu kritik lebih lanjut terhadap pemerintahannya. Bahkan, salah satu sekutu politik terdekatnya, Menteri Keuangan Chrystia Freeland, memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sejumlah pengamat politik menyebutkan bahwa meskipun Trudeau mungkin akan dikenang lebih baik dalam beberapa tahun mendatang, ada kecenderungan untuk merusak warisannya sendiri akibat ambisinya untuk tetap mempertahankan kekuasaan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok