Repelita Jakarta - Sebuah laboratorium kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, telah mengejutkan Silicon Valley dengan model AI terbaru yang diklaim dapat mengungguli produk terbaik di Amerika Serikat. Meskipun laboratorium ini tidak terlalu dikenal di China, keberhasilan mereka dalam menciptakan model AI yang lebih murah dan efisien membuat kekhawatiran besar di kalangan perusahaan teknologi besar di AS.
DeepSeek meluncurkan model bahasa besar (large language model) sumber terbuka gratis pada akhir Desember 2024. Menariknya, laboratorium ini berhasil mengembangkan model tersebut hanya dalam waktu dua bulan dengan biaya di bawah 6 juta dolar AS. Selain itu, mereka menggunakan chip Nvidia H800 dengan kemampuan rendah, yang tidak menghalangi kinerja AI mereka.
Model AI yang diciptakan oleh DeepSeek mampu mengungguli Llama 3.1 milik Meta, GPT-4.0 milik OpenAI, dan Claude Sonnet 3.5 milik Anthropic dalam sejumlah uji coba pihak ketiga. Keunggulan mereka terungkap dalam berbagai tes, mulai dari pemecahan masalah rumit hingga matematika dan pengkodean.
"Melihat model baru DeepSeek, sangat mengesankan bagaimana mereka bisa membuat model sumber terbuka yang sangat efisien dalam komputasi," kata CEO Microsoft, Satya Nadella. "Kita harus menanggapi perkembangan dari China ini dengan sangat serius," tambahnya.
Meskipun belum banyak informasi yang bisa diperoleh tentang laboratorium dan pendirinya, Liang WenFeng, DeepSeek bukanlah satu-satunya perusahaan China yang berhasil membuat terobosan besar dalam dunia AI.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok