Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


GEGER Tere Liye Kritik Layanan 'Lapor Mas Wapres', Laporkan Penjual Buku Bajakan Tak Ditindak

 Penulis novel Negeri Para Bedebah, Tere Liye

Repelita Jakarta - Penulis novel "Negeri Para Bedebah", Tere Liye, meluapkan kekecewaannya terhadap layanan aduan 'Lapor Mas Wapres' yang tidak kunjung memberikan respons terhadap laporannya.

Lewat akun Instagram pribadinya, Tere Liye mengungkapkan bahwa lebih dari sebulan berlalu sejak timnya mengirimkan daftar resmi toko-toko penjual buku bajakan di TikTok Shop, lengkap dengan KTP dan nomor kontak sesuai prosedur. Namun, hingga kini tidak ada tindak lanjut dari pihak terkait.

“Ini sudah sebulan lebih loh tim saya kirim daftar resmi toko-toko penjual buku bajakan di TikTok Shop. Sudah mengirimkan KTP, no kontak, sesuai maunya SOP kalian. Jadi bagaimana? Ini ada follow up atau tidak?” tulis Tere Liye dalam unggahannya.

Tere Liye menyoroti kenyataan bahwa meski laporan telah diajukan, toko-toko tersebut tetap beroperasi tanpa hambatan. Bahkan, beberapa toko tersebut berhasil menjual ribuan eksemplar buku bajakan, merugikan para penulis seperti dirinya.

“Toko-toko ini terus beroperasi, terus jualan. Ada toko yang bahkan sukses menjual ribuan buku bajakan. Sampai detik ini mereka tetap jualan, ribuan buku bajakan terus terjual setiap hari, minggu, dan bulan. TikTok Shop itu jadi surganya barang ilegal,” imbuhnya.

Tere Liye juga mempertanyakan efektivitas program ‘Lapor Mas Wapres’ yang, menurutnya, hanya mampu menangani masalah-masalah sederhana, tetapi gagal dalam penegakan hukum.

"Kalian masih kerja tidak sih? Atau memang hanya masalah level remeh saja yang bisa kalian urus? Ijazah ditahan sekolah? Ngasih sembako? Bansos? Kalau sudah masuk ke penegakan hukum, kalian impoten?" kritiknya tajam.

Tere Liye mendesak agar laporan yang ia ajukan sejak 4 Desember 2024 segera ditindaklanjuti. Jika tidak, ia menyarankan agar program yang diresmikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming pada 11 November 2024 tersebut dihentikan saja karena hanya dianggap sebagai ajang pencitraan belaka.

“Ayo, tolong dicek lagi itu laporan per 4 Desember. Atau mending kalian tutup saja program pencitraan ini. Basi!” tutup Tere Liye dalam unggahannya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved