Repelita, Jakarta - Harga Elpiji 3 kilogram (kg) subsidi terus melonjak di sejumlah daerah, bahkan tembus Rp 20.000 per tabung.
Di Blitar, Jawa Timur, seorang konsumen mengungkapkan bahwa harga Elpiji telah mencapai Rp 22.000 per tabung. "Harganya sekarang Rp 22.000. Sebelumnya sempat turun jadi Rp 20.000, tapi enggak sampai sebulan naik jadi Rp 22.000 lagi," ujar Sri, seorang konsumen dari Blitar, Kamis (30/1/2025).
Sementara itu, di DKI Jakarta, konsumen di wilayah Madura melaporkan harga Elpiji berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per tabung di warung-warung, sedangkan di agen resmi sekitar Rp 18.000. "Harga Elpiji Rp 20.000-21.000 di warung-warung Madura. Kalau di agen resmi Rp 18.000, kemarin saya beli dua langsung, tapi sekarang stoknya sedikit," kata Dony, seorang warga Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Di Cibubur, Jakarta Timur, harga Elpiji dijual dengan harga Rp 23.000 per tabung oleh pedagang rumahan. "Saya masih jual Rp 23.000. Kayaknya harga di atas Rp 20.000 sudah lama deh, bukan sekarang-sekarang saja," ujar pedagang Elpiji di Cibubur.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, harga Elpiji subsidi seharusnya berada di kisaran Rp 12.750 per tabung. Hal ini disebabkan oleh subsidi pemerintah yang sebesar Rp 30.000 per tabung Elpiji. Tanpa subsidi tersebut, harga normal Elpiji 3 kg dapat mencapai Rp 42.750 per tabung.
"Manfaat APBN yang langsung dinikmati oleh masyarakat termasuk harga BBM, elpiji, listrik, dan pupuk yang lebih terjangkau karena subsidi pemerintah," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN 2024.
Pemerintah juga memberikan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar, minyak tanah, listrik 900 VA, dan pupuk. Untuk tahun 2024, total anggaran subsidi energi yang disalurkan mencapai Rp 386,9 triliun, ditambah dengan Rp 47,4 triliun untuk subsidi pupuk urea dan NPK.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok