Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Indra Sjafri Dapat Kritik Pedas Usai Kekalahan Timnas U-20, Coach Justin Ajak Publik Bersabar

 Pasang Badan untuk Indra Sjafri, Coach Justin Dihajar Netizen: Botak Kocak!

Repelita Jakarta - Dua kekalahan yang dialami oleh Timnas Indonesia U-20 dalam kompetisi Mandiri U-20 Challenge Series 2025 membuat pelatih Indra Sjafri panen kritik dari publik.

Teranyar, Timnas Indonesia U-20 dikalahkan Suriah dua gol tanpa balas. Kritik pedas pun dilontarkan kepada Indra Sjafri, dengan suara-suara yang meminta pelatih tersebut dipecat semakin nyaring terdengar di media sosial.

Namun berbeda dengan pandangan publik, eks pelatih futsal Indonesia dan pengamat, Justinus Lhaksana alias Coach Justin, justru meminta publik tidak langsung menghakimi performa Indra Sjafri. Coach Justin menjelaskan di akun YouTube miliknya bahwa apa yang dilakukan oleh Indra Sjafri dalam dua laga Timnas Indonesia U-20 tersebut adalah sebuah eksperimen.

"Jadi gak perlu kita judge," kata Coach Justin dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya. "Kalau kita mau judge, itu nanti."

Meski menyebut bahwa apa yang dilakukan Indra Sjafri adalah eksperimen, Coach Justin menegaskan bahwa dirinya tidak menonton dua pertandingan tersebut. "Gue enggak nonton sekarang, nanti gua nonton pada saat official Piala Asia, baru gua bilang," tambahnya.

Video Coach Justin yang seakan membela Indra Sjafri ini justru memicu reaksi geram dari publik di platform sosial media X. Beberapa netizen melontarkan komentar pedas kepada Coach Justin.

"@CoachJustinL dibayar berapa coach?" sindir salah satu pengguna X.

"Eksperimen apa, taktiknya IS kan gitu gitu aja. Gaya mainnya masih sama. Emang apa yang dieksperimenin? Mending si Raven aja jadi pelatihnya," timpal akun lain.

Sementara itu, Indra Sjafri mengaku sudah kebal dengan cacian warganet. Baginya, kritik membangun sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tim.

Indra Sjafri mengatakan bahwa ia sudah terbiasa menghadapi kritik selama 14 tahun kariernya. "Saya tidak sekali itu mengalami (dikritik) berkali-kali. Saya sudah 14 tahun dan hal itu membuat kita termotivasi dan buat kita tahu diri," ujarnya.

"Saat nanti resmi, jangan ada yang tidak berdoa untuk timnas kita. Boleh kita mengkritisi mungkin pelatih dan pemain, tapi saat sudah resmi negara antarnegara bertanding untuk memperebutkan kehormatan suatu negara wajib didoakan," tambahnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved