Repelita Jakarta - Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, membantah tuduhan bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena takut ditahan.
Dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV dengan tema ‘Kasus Hasto Buntut Konflik Jokowi dan PDI-P?’, Guntur menjelaskan bahwa ketidakhadiran Hasto bukan karena menghindari panggilan KPK. "Memang ada acara, bukan karena tidak ingin hadir. Selama ini kan juga Mas Hasto tidak pernah mangkir dari panggilan KPK, baik sebagai saksi atau pun juga dulu juga menjadi saksi di pengadilan," katanya.
Guntur menyebutkan bahwa Hasto sudah memiliki agenda terkait persiapan HUT PDIP yang jatuh pada 10 Januari 2025, sebelum surat panggilan KPK diterima. "Ketika surat panggilan KPK itu datang, Mas Hasto itu sudah memiliki beberapa agenda acara terkait persiapan hari ulang tahun PDI Perjuangan tanggal 10 Januari," ujar Guntur.
Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa tim hukum Hasto telah mengirimkan surat permohonan maaf kepada KPK dan meminta agar pemanggilan dijadwalkan ulang setelah acara HUT PDIP selesai. "Namun semuanya itu tergantung pada KPK," tambahnya.
Guntur menegaskan bahwa Hasto akan memenuhi undangan KPK setelah tanggal 10 Januari 2025. "Mas Hasto itu dipastikan akan hadir," katanya.
Sementara itu, KPK telah menjadwalkan pemanggilan sejumlah pihak terkait kasus Harun Masiku, termasuk Hasto Kristiyanto dan Komisioner KPU periode 2017-2022 Wahyu Setiawan pada Senin (6/1/2025). Wahyu Setiawan hadir memenuhi panggilan, sementara Hasto tidak hadir dan meminta penjadwalan ulang. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok