Repelita, Tangerang - Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin kini menjadi sorotan usai sosoknya disebut-sebut diduga terlibat dalam kasus pembuatan pagar laut di Tangerang, Banten. Kades Kohod, Arsin memang tidak pernah ada di rumah selama publik menyoroti pagar laut tersebut. Bahkan ketika mulai ada pembongkaran oleh TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Arsin masih belum memberikan pernyataan.
Akun X @bung_mading memberikan petunjuk mengenai beberapa kejanggalan di dalam harta kekayaan Arsin. Pasalnya, Kades tersebut diduga memiliki rentetan mobil mewah yang terjejer di rumahnya. Kekayaan sang Kades sangat jauh timpang dibandingkan dengan para rakyatnya.
"Ini semua bau-bau proyek Aguan. Kita bongkar biar jelas!" tulis @bung_mading. Disebutkan, Arsin baru mulai maju menjadi Kades Kohod pada tahun 2021. Diduga, ada sokongan dari sosok tertentu yang membuatnya bisa membuat kampanye besar-besaran. "Akhirnya, dia menang dengan suara terbanyak. Tapi ternyata, dia punya misi tersembunyi," jelas akun tersebut.
"Nggak pake lama, dia jadi 'boneka pengusaha' buat amankan proyek. Desa? Warga? Nggak ada di kamus dia," tambahnya. Arsin diduga mengurus lahan dan menjadi makelar tanah proyek Aguan. Akun tersebut mengungkapkan jika semua jawaban tentang munculnya sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) seharusnya ada di tangan sang Kades. Transaksi makelar tanah yang disebut-sebut mencapai Rp6 triliun tersebut membuat Arsin mendapatkan jatah sekitar Rp150 miliar.
Di momen-momen ini tiba-tiba kekayaan Arsin melejit. "Mobil mewah berjejer, hajatan 3 hari 3 malam, undang dangdut Family Group. Semua itu dilakuin Arsin di 20 Mei 2024. Duitnya dari mana? Jelas bukan dari dana desa, tapi dari 'proyek gelap'," ungkap @bung_mading.
Namun kini sang Kades Kohod tak pernah ada di rumahnya. Akun tersebut menduga jika Arsin masih dalam pelarian agar tidak ditanyai mengenai proyek ini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok