Repelita, Los Angeles - Kebakaran yang melanda Los Angeles sejak 7 Januari 2025 mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah rumah ibadah di wilayah Pasadena dan Altadena.
Di antara tempat ibadah yang hancur adalah Masjid Al-Taqwa, sebuah masjid yang menjadi tempat berkumpul bagi komunitas Afrika-Amerika dan berbagai keluarga muda serta profesional di daerah tersebut.
Imam sukarelawan Masjid Al-Taqwa, Junaid Aasi, menyatakan bahwa kebakaran tersebut merenggut rumah dari salah satu anggota dewan dan setidaknya 10 umat beriman.
"Begitu banyak keluarga menyebutnya rumah kedua mereka," ucap Aasi, mengenang masjid yang memiliki peran penting dalam kehidupan komunitas tersebut.
Samar Ghannoum, seorang profesor di University of Redlands, mengungkapkan kesedihannya setelah mendengar kabar tentang kebakaran itu. "Ketika dia menelepon dan berkata, 'Bu, masjid terbakar,' dan menangis, hati saya hancur," ujarnya tentang reaksi putrinya ketika diberitahu.
Upaya penggalangan dana untuk membangun kembali masjid telah dimulai, dengan lebih dari 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) terkumpul hingga 10 Januari 2025.
Kebakaran juga menghancurkan beberapa sinagoge dan gereja. Sinagoge Kuil dan Pusat Yahudi Pasadena menjadi salah satu tempat yang paling parah terkena dampak, dengan hanya beberapa gulungan Taurat yang berhasil diselamatkan sebelum api melahap bangunan.
"Ini adalah detak jantung komunitas Yahudi mana pun," ujar Ruth Berman Harris, salah seorang jemaat yang berusaha menyelamatkan gulungan Taurat.
Gereja Komunitas Altadena juga mengalami kerusakan berat, bersama dengan beberapa rumah milik anggota jemaat.
Pendeta Paul Tellström dari gereja tersebut mengungkapkan, "Ini mengejutkan. Ini adalah pengingat bagi kita akan semua kerapuhan hidup." Sementara itu, gereja-gereja lainnya, termasuk Gereja Katolik Corpus Christi dan Presbiterian Palisades Pasifik, juga dilalap api.
Namun, para pemimpin agama di wilayah tersebut menunjukkan kekuatan komunitas mereka. Melissa Levy, Direktur Eksekutif Pusat Yahudi Pasadena, menyatakan, "Tidak ada dalam iman saya yang terguncang oleh ini. Jika ada, itu didukung oleh dukungan yang telah kami terima dan kami dapat memberikan."
Sebagai tanda ketahanan, gereja-gereja dan tempat ibadah lainnya terus menawarkan penghiburan kepada jemaat mereka yang kehilangan rumah dan tempat ibadah. Mereka berdoa untuk pemulihan dan berharap dapat membangun kembali tempat-tempat suci mereka dengan dukungan dari komunitas yang lebih luas.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok