Repelita Jakarta - Presiden Direktur Agung Sedayu Group (ASG) Nono Sampono menyayangkan tudingan yang menyebut tujuan pembangunan PIK 2 sebagai upaya mendirikan negara di dalam negara. Tudingan ini kerap disuarakan oleh aktivis senior Said Didu, yang khawatir PIK 2 akan menciptakan negara baru di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Nono memaklumi bahwa setiap upaya untuk kemajuan bangsa pasti akan mendapat tantangan. Namun, ia menilai tudingan tersebut terlalu berlebihan. "Banyak sekali analisa. Tapi menurut saya, kalau dibilang negara dalam negara itu keterlaluan. Mau jadi Singapura akan merdeka sendiri dan lain sebagainya," kata Nono dalam podcast di Lider TV Channel bertajuk “Pagar Laut Oleh Siapa untuk Siapa” yang dikutip oleh redaksi RMOL.
Nono menegaskan bahwa tujuan pembangunan di Jakarta dan sekitarnya, khususnya proyek PIK 2, bukan untuk mendirikan negara baru, melainkan untuk menyaingi negara tetangga seperti Singapura. "Tujuannya menyaingi, bukan menjadi Singapura," tegas Nono.
Mantan Komandan Korps Marinir ini juga menambahkan bahwa banyak hal yang dapat dibangun di Indonesia, seperti eco park di Singapura. "Kalau ini jadi, orang gak akan ke sana (Singapura)," ujar Nono.
Selain itu, pembangunan rumah sakit modern yang biayanya lebih murah daripada harus terbang ke Singapura, universitas, sekolah, hiburan, dan pusat perbelanjaan juga dapat dibangun di PIK 2. "Ngapain kita Santosa Island kalau semuanya sudah ada di sini," ujarnya. Nono berpendapat, jika segala fasilitas tersebut ada di Indonesia, masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat bawah sekalipun, akan dapat menikmatinya. "Kalau ke sana (Singapura) kan hanya masyarakat menengah atas saja yang bisa," katanya.
Ia pun menegaskan bahwa tidak mungkin akan ada negara di dalam negara seperti yang dituduhkan. Pemerintah juga berencana membangun kantor aparatur pemerintahan, seperti kelurahan, kecamatan, hingga koramil, kodim, korem, dan asrama brimob di PIK 2. "Bagaimana mungkin jadi negara dalam negara?" tanya Nono.
Sebagai mantan prajurit TNI yang telah lebih dari 30 tahun berdinas menjaga kedaulatan negara, Nono menegaskan bahwa ia dan jajaran ASG tidak pernah berpikir untuk mendirikan negara di dalam negara. "Bukan hanya saya saja, owner Pak Aguan, keluarganya, dan jajaran (ASG) tidak ada berpikir ke situ. Menyaingi (Singapura) betul. Kita harus mengalahkan mereka, Singapura, Shanghai, Hongkong bila perlu," tegas Nono. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok