Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Polemik Pagar Laut, UAS: Betapa Kagetnya Fir’aun Mendengar Ini

 CEK FAKTA: Beredar Video Ustaz Abdul Somad Disebut Sering Masuk Gereja Saat  Masih Muda, Benarkah?

Repelita Jakarta - Dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut merespons polemik pagar laut yang belakangan ini terus ramai diperbincangkan. UAS memberikan singgungan yang senada dengan Ustaz Das'ad Latif beberapa waktu lalu.

Dai kelahiran Silo Lama itu membandingkan cerita Fir’aun Mesir dengan fenomena pemagaran laut. “Fir’aun Mesir itu digambarkan sangat gagah perkasa, didukung para tukang sihir, menyembelih anak-anak laki-laki," ujar UAS di Instagram @ustadzabdulsomad_official, Selasa (28/1/2025).

Dikatakan UAS, meskipun Fir'aun didukung para tukang sihir yang terbilang hebat pada masanya, ia justru ditenggelamkan di laut merah. "Namun, akhirnya Fir’aun mati tenggelam di laut yang panjangnya hanya sekitar 20 km,” ucapnya.

UAS melanjutkan, Fir’aun pasti akan terkejut jika mendengar bahwa di era modern ini, ada pihak yang mampu memagari laut sepanjang 30 km dengan bantuan teknologi dan kemampuan yang masih misterius. “Betapa kagetnya Fir’aun mendengar berita dari Konoha bahwa ada yang lebih hebat dari dirinya,” tandasnya.

UAS secara gamblang menyentil isu pemagaran dengan dugaan penggunaan cara-cara tertentu yang belum terungkap sepenuhnya. “Itulah saatnya Fir’aun kehilangan harga diri," tandasnya.

Terpisah, Dai kondang Ustaz Das'ad Latif kembali menjadi perhatian publik lewat unggahan terbarunya di media sosial. Dalam postingannya, Ustaz Das'ad menyentil isu kavling laut yang sedang ramai diperbincangkan di Indonesia.

Dengan latar merah dan tulisan mencolok, ia menyampaikan sindiran tajam namun jenaka. "Fir’aun itu sangat kejam, tapi dia nggak sampai mengkavling Laut Merah," ujar Das'ad di Instagram pribadinya @dasadlatif1212 (24/1/2025).

Ungkapan ini dilengkapi dengan emotikon wajah lucu yang semakin menegaskan gaya khasnya yang lugas namun humoris. Dalam keterangan unggahan tersebut, Ustaz Das'ad menyebutkan bahwa langkah Presiden yang memerintahkan pembongkaran pagar kavling di laut Indonesia adalah hal yang patut disyukuri.

"Alhamdulillah, presiden perintahkan pembongkaran pagar kavlingan laut Indonesia," tulisnya sebagai bentuk apresiasi terhadap kebijakan tersebut.

Ustaz Das'ad, dengan membandingkan tindakan tersebut dengan kejahatan Fir'aun, menyampaikan pesan moral yang kuat. Apalagi saat ini sedang ramai soal pagar laut sepanjang 30 kilometer di Tangerang, Banten. Fir’aun, yang dikenal dalam sejarah sebagai sosok zalim, disebutnya masih memiliki batas dalam tindakannya, sementara perilaku mengkavling laut menunjukkan bentuk keserakahan yang luar biasa.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan dan menertibkan persoalan tersebut. Hal ini dilakukan demi memastikan ruang laut dikelola secara berkeadilan dan berkelanjutan, guna melindungi kesejahteraan masyarakat.

Titiek menegaskan hal tersebut saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke lokasi pagar laut di Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (22/1/2025). “Laut bukanlah milik perorangan atau korporasi, tetapi milik kita semua. Jadi, siapa pun yang melanggar hukum, mengkavling tanpa izin, harus ditertibkan. Komisi IV DPR akan terus mengawal hal ini,” kata Titiek.

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga mempertanyakan pihak yang bertanggung jawab atas penerbitan sertifikat HGB dan SHM yang diduga melanggar hukum. “Siapa sebenarnya pemilik pagar laut ini? Siapa pun yang menancapkan pagar itu, harus mencabutnya sendiri. Jika tidak, maka mereka harus bertanggung jawab atas biaya pencabutan yang dilakukan oleh aparat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Titiek menegaskan bahwa Komisi IV DPR akan mengawasi secara ketat langkah-langkah penyelesaian kasus ini. Ia meminta Kementerian terkait, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk bertindak lebih cepat dalam merespons persoalan di sektor kelautan dan perikanan.

“Dalam fungsi pengawasan, kami akan terus memantau perkembangan kasus ini. Tentunya, kami juga akan memanggil kementerian terkait secara rutin untuk menanyakan sejauh mana penyelesaiannya,” tekan Titiek.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved