Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung membandingkan aktivitas Presiden Prabowo Subianto dengan mantan Presiden Jokowi. Rocky menilai sosok Jokowi sebagai figur yang senantiasa mencari sorotan kamera untuk tetap eksis atau menarik perhatian.
Sementara itu, menurut Rocky, Prabowo Subianto merupakan sosok yang menimbulkan inspirasi tentang kemanusiaan, kebebasan, dan ilmu pengetahuan. Sejak Kamis hingga Minggu, 23 hingga 26 Januari 2025, Prabowo melawat ke India. Selain melakukan kegiatan kenegaraan dengan Perdana Menteri India, Prabowo juga blusukan ke toko buku dan berziarah ke makam Mahatma Gandhi.
Di dalam negeri, Jokowi melalui unggahan media sosialnya terlihat masih aktif beraktivitas dengan konvoi motor gede bersama komunitas moge di Solo, Jawa Tengah, Minggu 26 Januari 2025.
Rocky Gerung kemudian menyimpulkan perbedaan kontras antara Prabowo dan Jokowi. "Jadi semua hal kita lihat dalam konteks Prabowo berupaya untuk menghidupkan kembali harapan bahwa Indonesia bisa ditemukan kembali akal sehatnya," ujar Rocky dalam tayangan di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang dilihat pada Rabu 29 Januari 2025.
"Sementara Pak Jokowi berupaya untuk terus tampil di media massa supaya orang ingat bahwa dia adalah seseorang yang bisa mengendarai motor," lanjutnya.
Menurut Rocky, aktivitas Jokowi setelah lengser dari kursi RI 1 mirip selebriti yang senantiasa mencari sorotan kamera untuk tetap eksis. “Jokowi kan orang lihat dia sebagai orang yang tetap ingin diperhatikan, itu masalahnya," jelas Rocky.
Ia juga menyebut Jokowi sebagai sosok yang tidak akrab dengan tradisi membaca buku. “Netizen memperhatikan bahwa pada saat yang sama Presiden Prabowo ada di India, pergi ke toko buku, dan mengunjungi tokoh humanisme internasional Mahatma Gandhi, Presiden Jokowi justru mondar-mandir di atas motor gede untuk menikmati sore katanya,” ujarnya.
Rocky menilai Jokowi tidak memiliki kedekatan dengan simbol-simbol ilmu pengetahuan hingga kemanusiaan. Hal itu disebutnya berbanding terbalik dengan sosok Prabowo. “Kita juga lihat ini kontrasnya antara seseorang yang harusnya ada di dalam perpustakaannya, atau mungkin Pak Jokowi merasa, 'Ah dua minggu saya di perpustakaan, maka saya mau jalan-jalan pakai motor,' walaupun orang tahu bahwa Pak Jokowi enggak punya perpustakaan,” katanya.
“Dan Pak Jokowi tidak punya tradisi mengunjungi situs-situs yang menimbulkan inspirasi tentang kemanusiaan, tentang kebebasan, tentang ilmu pengetahuan,” pungkas Rocky Gerung.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok