Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Saat Puluhan Ribu Warga Palestina Pulang Kembali ke Tanah Leluhur Gaza yang Hancur

 Warga Palestina yang mengungsi kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza utara, Senin (27/12025). Kepulangan ini merupakan pertama kalinya sejak mereka dipaksa meninggalkan rumah pada minggu-minggu awal perang, 15 bulan yang lalu.

Repelita Gaza - Puluhan ribu warga Palestina memadati wilayah Gaza Utara yang hancur pada Senin, setelah Israel membuka akses ke wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak perang dimulai 15 bulan lalu. Dengan membawa barang-barang mereka, warga berjalan kaki menyusuri jalan-jalan tepi pantai. Beberapa di antara mereka menggendong bayi, mendorong kursi roda, atau membawa tas-tas berat, penuh semangat untuk kembali ke rumah mereka setelah masa pengungsian panjang.

Setelah penyeberangan dibuka oleh Israel, arus warga yang pulang tidak berhenti sepanjang hari. Tank-tank Israel yang berjaga di bukit-bukit sekitar tidak menghalangi langkah mereka untuk kembali ke tanah kelahiran mereka.

Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, warga Palestina tinggal di tenda-tenda kumuh dan sekolah-sekolah yang dijadikan tempat penampungan. Banyak yang kembali ke rumah mereka meskipun sudah hancur, demi rasa kebersamaan dan keinginan untuk memulai kembali.

Yasmin Abu Amshah, seorang ibu tiga anak, mengatakan dia menempuh perjalanan sejauh 6 kilometer untuk mencapai rumahnya di Kota Gaza. “Itu perjalanan yang panjang, tetapi menyenangkan,” ujarnya, menambahkan bahwa ia akhirnya bisa bertemu dengan adik perempuannya setelah lebih dari setahun terpisah.

Ismail Abu Matter, seorang ayah empat anak, mengungkapkan kegembiraannya setelah akhirnya dapat pulang. “Kami pikir kami tidak akan pernah kembali ke Gaza, seperti yang terjadi dengan nenek moyang kami,” katanya sambil menahan haru.

Pembukaan perbatasan sempat tertunda selama dua hari karena perselisihan antara Hamas dan Israel. Hamas menuduh Israel mengubah urutan pembebasan sandera, sementara Israel menembak kerumunan warga yang menunggu di perbatasan, menewaskan beberapa orang. Ketegangan itu akhirnya mereda setelah mediator menyelesaikan konflik di antara kedua pihak.

Hamas menyebut kepulangan warga Palestina ke Gaza sebagai kemenangan besar dan bukti kegagalan pendudukan Israel yang ingin mengusir warga Palestina secara permanen dari Gaza.

Warga Gaza kini harus menghadapi kenyataan bahwa rumah mereka telah hancur atau rusak parah. Meski demikian, semangat untuk membangun kembali kehidupan di tanah leluhur tetap berkobar. “Ini rumah kami, empat lantai. Anda tidak dapat mengenalinya lagi sekarang,” ujar seorang pria sambil menunjuk tumpukan puing yang dulu merupakan bangunannya.

Kepulangan ini bukan hanya sebuah perjalanan kembali ke rumah, tetapi juga simbol perjuangan dan keteguhan hati rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah mereka. Meskipun tantangan besar menanti, mereka yakin dapat membangun kembali kehidupan di atas tanah leluhur mereka. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved