Repelita Jakarta - Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan rumor bahwa TikTok akan dijual kepada Elon Musk, dengan kemungkinan aplikasi tersebut akan berada di bawah kendali pemilik Tesla tersebut. Rumor ini muncul di tengah situasi yang melibatkan Mahkamah Agung yang akan memutuskan masa depan TikTok di Amerika Serikat.
Namun, TikTok segera membantah klaim tersebut. Pihak TikTok menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan terkait penjualan aplikasi kepada Elon Musk. "Ini adalah skenario yang sepenuhnya dibuat-buat. Kami tidak diharapkan untuk mengomentari situasi seperti itu," kata juru bicara TikTok, seperti yang dikutip dari Gizchina pada Kamis (16/1/2025).
Rumor penjualan TikTok ini beredar di tengah pembicaraan mengenai undang-undang yang mengharuskan TikTok untuk menjual operasinya di Amerika Serikat atau menghadapi larangan total. Mahkamah Agung dijadwalkan untuk memutuskan pada 19 Januari apakah undang-undang tersebut akan ditegakkan.
Pemerintah Amerika Serikat mendukung larangan tersebut dengan alasan bahwa TikTok dapat digunakan oleh China untuk melakukan kegiatan spionase dan memanipulasi politik. TikTok sendiri membantah keras tuduhan ini dan menyatakan bahwa larangan tersebut akan melanggar hak kebebasan berekspresi bagi penggunanya.
Di tengah permasalahan ini, laporan juga mengungkapkan bahwa mantan Presiden Donald Trump baru-baru ini bertemu dengan CEO TikTok, Shou Zi Chew, di Mar-a-Lago, Florida. Trump dilaporkan menentang pelarangan TikTok dan lebih memilih mencari solusi politik untuk masalah tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok