Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Viral Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar: Logo BI Tetap Menyala di Bawah UV?"

Logo Bank Indonesia di Uang Palsu Tetap Menyala Saat Diletakkan di Bawah UV, Ini Kata BI (Tangkapan layar akun TikTok @hi.yool) (via Kompas.com)


Repelita Makassar - Logo Bank Indonesia (BI) pada uang palsu yang ditemukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar disebut tetap menyala saat diletakkan di bawah sinar ultraviolet (UV). Viral di media sosial TikTok, unggahan akun @hi*** menyebut uang palsu ini menyerupai uang asli dan telah tersebar di Pulau Jawa.  

"Ini yang bikin nangis karena kalau diterawang sama-sama ada logo BI-nya," tulis pengunggah video tersebut.  

Menanggapi hal ini, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, memastikan kualitas uang palsu tersebut sangat rendah sehingga mudah diidentifikasi. Ia menjelaskan bahwa uang palsu ini dicetak menggunakan teknik cetak inkjet printer dan sablon biasa, bukan teknik cetak offset.  

"Tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan, antara lain benang pengaman, watermark, electrotype, dan gambar UV hanya dicetak biasa menggunakan sablon," kata Denny.  

Denny juga menegaskan bahwa uang palsu tersebut berpendar di bawah lampu UV dengan kualitas rendah dan pendaran yang berbeda dibandingkan uang Rupiah asli baik dari segi lokasi, warna, maupun bentuk. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan mengenali uang asli melalui metode 3D: dilihat, diraba, dan diterawang.  

Kasus ini terungkap setelah salah seorang pelaku ditangkap di Kecamatan Pallangga, Gowa, Sulawesi Selatan, saat bertransaksi menggunakan uang palsu senilai Rp 500 ribu. Polisi kemudian menemukan pabrik pencetak uang palsu di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan HM Yasin Limpo.  

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menyebutkan barang bukti yang disita berupa uang palsu senilai Rp 446.700.000 dalam pecahan Rp 100 ribu, serta mesin pencetak uang palsu. Polisi juga mengamankan 19 tersangka yang memiliki peran berbeda, mulai dari memproduksi hingga mengedarkan uang palsu.  

Salah satu tersangka, Annar Salahuddin Sampetoding, disebut sebagai otak di balik aksi ini. "Perannya adalah pemberi ide, pemodal, pembeli mesin, dan pemberi perintah," ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi.  

Para tersangka lainnya terdiri dari berbagai profesi, seperti dosen, ASN, hingga pegawai bank. Barang bukti dan alat yang digunakan menunjukkan bahwa uang palsu ini diproduksi dengan bahan dan teknik sederhana, menggunakan kertas biasa yang tidak memiliki unsur pengaman sebagaimana uang Rupiah asli.  

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, memastikan bahwa pihaknya terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap jaringan peredaran uang palsu ini. "Kami menggunakan teknologi dan investigasi ilmiah, melibatkan labfor, serta bekerja sama dengan pihak Bank Indonesia dan rektor UIN Alauddin Makassar," ujarnya.  

Kasus ini terus ditindaklanjuti, dan polisi masih mencari dua tersangka lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). (*)  

Editor: 91224 R-ID Elok  

Baca Juga
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved