Repelita Jakarta - Beredar spanduk bertuliskan "Bahlil No, Gas 3 Kg Yes" di sudut kota wilayah Jakarta. Spanduk ini muncul sebagai bentuk protes atas kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang membuat gas subsidi tiga kilo langka di berbagai daerah di Indonesia.
Dampak dari kelangkaan tersebut, masyarakat terpaksa antre membeli gas elpiji tiga kilo di agen yang jauh dari tempat tinggal mereka. Protes warga juga terjadi langsung ketika Bahlil melakukan pemantauan di agen gas di Kecamatan Cibodas Kabupaten Tangerang Banten.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, seorang warga bernama Effendi mencegat Bahlil yang dikerumuni banyak orang, termasuk petugas keamanan. Effendi membawa tabung gas di tangan kanannya dengan wajah penuh amarah.
"Saya sekarang lagi masak Pak, saya tinggal demi gas!" ucap Effendi dengan nada tinggi.
Bahlil yang tampak dari belakang dengan rambut mulai menipis di puncak kepala hanya menjawab gugup. "Iya, iya Bapak," katanya.
"Bukan masalah antre gasnya! Anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan Pak! Logika berjalan dong Pak! Akal sehat kami berjalan Pak!" lanjut Effendi sambil mengayun-ayunkan tabung gas.
Seorang polisi yang berada di dekatnya memegangi tabung LPG 3 kg agar tidak terlempar ke arah Bahlil. Beberapa warga berusaha menenangkan Effendi dengan seruan, "Tenang Pak, tenang!" Pasukan pengamanan kemudian membawa Bahlil menjauh dari kerumunan.
Setelah situasi terkendali, Bahlil berbalik menghadap kamera wartawan. Meski baru saja menghadapi amukan warga, ia tetap tersenyum. "Tidak apa-apa, pemerintah kan harus mendengar dari rakyat. Kita kenapa turun langsung? Supaya kita bisa mendengar," ungkap Bahlil.
Banyak masyarakat sebelumnya mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg. Bahlil sempat melarang pengecer berjualan gas melon dan meminta warga membeli langsung di pangkalan resmi agar harga tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Kebijakan tersebut diberlakukan sejak 1 Februari. Namun, setelah protes warga yang berujung antrean panjang di sejumlah pangkalan, pemerintah akhirnya memperbolehkan pengecer kembali menjual gas melon mulai hari ini.
Spanduk bertuliskan "Bahlil No, Gas 3 Kg Yes" menjadi simbol penolakan masyarakat atas kebijakan tersebut. Desakan agar Presiden Prabowo segera mencopot menteri yang dianggap membebani pemerintahan pun terus mengemuka.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok