Repelita, Bandung - M Rizal Fadillah, seorang pemerhati politik dan kebangsaan, menyampaikan pandangan keras mengenai kondisi politik yang dihadapi oleh mantan Presiden Jokowi. Dalam analisisnya, Fadillah menilai Jokowi kini berada dalam situasi sekarat politik dan menghadapi ancaman hukum yang serius. Menurutnya, upaya Jokowi untuk menjadikan Gibran sebagai penerus tampak gagal dan semakin menunjukkan ketidakmampuannya dalam memimpin.
Fadillah menyatakan bahwa Gibran, yang masih muda dan tidak berpengalaman, tidak layak untuk menggantikan posisi penting dalam pemerintahan. Ia mengkritik keras posisi Wakil Presiden yang dinilai hanya sebagai simbol tanpa peran nyata. Fadillah juga mengungkapkan bahwa beberapa menteri dalam kabinet Prabowo, yang sebelumnya berada di bawah pengaruh Jokowi, kini mulai menunjukkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, seperti yang terlihat dalam kasus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Investasi Budi Arie.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa para "naga" atau pihak-pihak yang dulunya mendukung Jokowi kini berbalik arah, mengalihkan dukungan mereka kepada Prabowo. Pihak-pihak yang sebelumnya mengabdi pada Jokowi kini beralih untuk berkoordinasi dengan Prabowo, dan situasi ini semakin memperburuk citra Jokowi di mata publik.
Fadillah juga memprediksi bahwa Jokowi tidak lagi dapat mengandalkan Jaksa Agung dan Kapolri yang selama ini dianggap sebagai tangan kanan pemerintahannya. Ia menyarankan bahwa Prabowo akan melakukan pembenahan di sektor-sektor tersebut dengan dukungan rakyat yang semakin besar. Sementara itu, kekuatan TNI yang selama ini berada di bawah Prabowo juga berpotensi menambah kecemasan Jokowi terkait dominasi Polri yang telah tumbuh pesat selama pemerintahannya.
Puncaknya, Fadillah menyatakan bahwa rakyat semakin kuat mendesak agar Jokowi diadili. Dengan berbagai dugaan korupsi, kolusi, politik dinasti, penipuan publik, dan pelanggaran HAM yang membelit pemerintahannya, tuntutan untuk keadilan semakin kuat. Fadillah menekankan bahwa Jokowi tidak dapat melenggang bebas tanpa mempertanggungjawabkan segala tindakannya. Dalam pandangannya, masa depan politik Jokowi semakin suram, dengan banyak pihak yang siap menuntut pertanggungjawabannya.
“Jokowi akan mati tanpa harga diri,” tegas Fadillah. Ia menutup analisisnya dengan seruan tegas untuk mengadili mantan Presiden tersebut demi keadilan dan keberlanjutan negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok