Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Kontroversi Salwan Momika, Si Pembakar Alquran yang Tewas Ditembak OTK

 Kontroversi Salwan Momika, Si Pembakar Alquran yang Tewas Di-dor OTK

Repelita Jakarta - Kontroversi seputar Salwan Momika, seorang pengungsi Irak sekaligus aktivis anti-Islam, kembali mencuat setelah ia tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada 29 Januari 2025 di Swedia. Momika, yang dikenal karena aksinya yang menyinggung umat Islam, sebelumnya telah memicu kemarahan internasional dengan berbagai tindakan pelecehan terhadap Alquran.

Pada Juni 2023, pria berusia 38 tahun itu menampilkan aksi kontroversial dengan menginjak-injak Alquran, membungkusnya dengan daging babi, lalu membakar beberapa halaman dan menghancurkannya dengan cara menendang dan membanting. Aksi ini memicu protes besar-besaran dari umat Islam, yang menilai tindakannya sebagai penghinaan terhadap agama mereka.

Momika, yang sering terlihat mengenakan kacamata hitam, berdiri teguh dengan pendiriannya dalam menghadapi pengunjuk rasa yang berteriak dan mengancamnya. Ia menyatakan dalam salah satu aksinya bahwa tujuannya adalah untuk mengingatkan masyarakat Swedia tentang 'bahaya buku ini'. Ia menegaskan bahwa tindakannya bukan untuk mencelakai negara yang telah memberinya perlindungan.

Sebelum pindah ke Swedia pada 2018, akun media sosialnya memaparkan kisah hidupnya yang penuh konflik di Irak, termasuk keterlibatannya dalam faksi bersenjata Kristen dalam perang melawan ISIS dan partisipasinya dalam protes anti-korupsi besar pada akhir 2019.

Pemerintah Swedia sempat dipusingkan oleh kontroversi yang ditimbulkan oleh protes Salwan Momika. Beberapa negara, termasuk Turki, mengecam tindakan tersebut, sementara pemerintah Swedia menegaskan bahwa kebebasan berbicara adalah hak yang dilindungi konstitusi negara. Pada Juli 2023, pengunjuk rasa di Irak menyerbu kedutaan besar Swedia di Baghdad dan membakar kompleks tersebut sebagai bentuk protes atas pernyataan dan aksi Momika.

Pada Agustus 2024, Salwan Momika didakwa atas tuduhan 'agitasi terhadap kelompok etnis' terkait aksi-aksi sebelumnya. Namun, pada 30 Januari 2025, di saat pengadilan sedang memutuskan kasusnya, Momika ditemukan tewas ditembak oleh orang tak dikenal, sebuah kejadian yang semakin menambah kontroversi di seputar dirinya.

Sebelumnya, Momika pernah mengungkapkan bahwa ia telah menerima banyak ancaman pembunuhan setelah aksinya yang disiarkan langsung di media sosial. Meskipun mendapatkan perlindungan polisi selama aksi protes, Momika tetap merasa terancam, terutama saat berada di luar pengawasan.

Pihak berwenang Swedia mengutuk tindakan penembakan ini, namun tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait identitas pelaku. Dalam beberapa kesempatan, Momika menyebutkan bahwa ia tidak merasa aman meski di Swedia, bahkan hingga meninggalkan negara tersebut untuk mencoba mengajukan suaka di Norwegia, yang akhirnya ditolak dan ia dideportasi kembali ke Swedia.

Kehidupan Salwan Momika yang penuh kontroversi dan kekerasan berakhir secara tragis, meninggalkan banyak pertanyaan tentang motivasi di balik aksi-aksinya yang mengundang kecaman dari banyak kalangan. (*) 

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved