Repelita, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR Mafirion memberikan tanggapan kritis terhadap kinerja Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai dalam rapat dengan Komisi XIII DPR RI.
Dalam kesempatan tersebut, Mafirion menyampaikan sejumlah catatan terkait tindakan konkret Menteri Pigai dalam 105 hari menjabat. Ia menilai bahwa meskipun pidato Menteri Pigai terdengar indah, tidak ada tindakan nyata yang menyertainya.
"Kalau pidato itu indah kata-katanya, tapi tadi saya menikmati waktu dipotong itu saya agak marah juga," ujar Mafirion di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025.
Lebih lanjut, Mafirion mengungkapkan data mencengangkan terkait pelanggaran HAM yang masih terjadi. Ia mencatat ada 101 orang yang mengalami luka, 248 orang yang ditangkap, dan 64 orang yang menderita trauma psikologis akibat pelanggaran HAM, yang beberapa di antaranya melibatkan aparat negara.
"Bahkan saat ini pelanggaran HAM itu dibiayai oleh APBN. 36 kasus polisi di belakangnya, 30 kasus pemerintah daerah, 48 kasus TNI," kata Mafirion.
Mafirion juga menyampaikan pesan untuk Menteri Pigai agar tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak konkret sesuai dengan jati dirinya sebagai pejuang hak asasi manusia yang sejati.
"Saya berharap Pak Menteri bisa menjadi pembela hak asasi manusia yang tangguh, bukan sekadar pejabat pemerintahan yang terkesan hanya berbicara tanpa tindakan konkret," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok