Repelita, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini memberikan sinyal kuat mengenai kemungkinan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat. Pernyataan ini memicu spekulasi terkait posisi sejumlah menteri, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa reshuffle bertujuan untuk meningkatkan kinerja kabinet demi mewujudkan target-target pembangunan nasional. Bahlil, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kini menghadapi berbagai tantangan di sektor energi, termasuk isu transisi energi dan pengelolaan sumber daya alam.
Sejumlah pengamat menilai bahwa posisi Bahlil dalam kabinet akan sangat bergantung pada evaluasi kinerjanya selama menjabat sebagai Menteri ESDM. Achmad Nur Hidayat, seorang pengamat kebijakan publik, menyatakan bahwa sektor energi memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. “Jika capaian di sektor ini dinilai kurang optimal, maka posisi Bahlil bisa saja menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam reshuffle mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, kalangan politisi dan ekonom juga menyoroti perlunya percepatan kebijakan terkait pengembangan energi terbarukan. Bahlil disebut-sebut telah berupaya mendorong investasi di sektor energi hijau, namun realisasi kebijakan tersebut dinilai masih membutuhkan waktu dan dukungan lebih lanjut.
Menanggapi isu reshuffle, Bahlil Lahadalia menyatakan kesiapannya untuk menerima keputusan Presiden Prabowo. Ia menegaskan bahwa dirinya selalu berkomitmen memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
“Saya ini prajurit. Tugas saya adalah bekerja sebaik mungkin. Soal reshuffle, itu adalah hak prerogatif Presiden. Saya siap menerima apa pun keputusan beliau,” kata Bahlil dalam sebuah konferensi pers.
Isu reshuffle ini diperkirakan akan terus menjadi perhatian publik, terutama mengingat pentingnya peran sektor energi dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Masyarakat pun menanti langkah-langkah strategis yang akan diambil Presiden Prabowo dalam menentukan susunan kabinet yang lebih solid dan efektif.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok