Nasib SMK di Sumut Terancam Gagal SNBP, Kabid SMK Ungkap Status Pemblokiran Data Siswa

Repelita, Medan - Sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sumatera Utara (Sumut) kini menghadapi kekhawatiran terkait pemblokiran data siswa mereka untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai status pemblokiran tersebut.

Suhendri, Kepala Bidang SMK Pemprov Sumut, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya agar data siswa SMK di seluruh Sumut tetap dapat dimasukkan untuk jalur SNBP. Namun, dia tidak dapat memastikan berapa banyak SMK yang sudah berhasil menangani masalah ini.

"Ini lagi kami rekap, sampai pagi sudah ada yang berhasil yang terkendala SNBP, datanya saya belum bisa kasih, karena lagi dikerjakan," kata Suhendri dalam wawancara, Sabtu (8/2/2025).

Suhendri juga menambahkan bahwa meski data siswa SMK yang gagal masuk ke SNBP belum sepenuhnya teratasi, mereka sudah menyiapkan jalur seleksi alternatif bagi siswa yang terdampak. "Langkah-langkah kedua kami buat yang tidak SNBP ada seleksi lagi dari PTKN untuk SMK. Nanti disertakan di situ yang gagal SNBP," ujarnya.

Sebelumnya, 140 siswa kelas XII SMK 10 Medan gagal terdaftar di jalur SNBP, yang menyebabkan mereka menggelar aksi protes di sekolah pada Kamis (6/2/2025) lalu. Mereka menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah terkait kelalaian dalam menginput data pada Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) yang digunakan untuk mendaftar SNBP.

Aksi serupa juga terjadi di berbagai daerah lainnya, termasuk di SMK Namo Rambe, Binjai, MAN 2 Medan, serta beberapa daerah di luar Sumut, seperti Mempawah (Kalimantan Barat), Karawang, Palembang, dan Makassar. Para siswa tersebut menuntut agar pihak sekolah bertanggung jawab atas keterlambatan pengisian data yang mengakibatkan mereka gagal mengikuti SNBP, dengan batas akhir pengisian data pada 31 Januari 2025. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga