Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


[PEDAS] Emak-emak Terancam Digusur Sampai Minta Tolong ke Presiden, Tommy Shelby: Ayo di Mana Keberanianmu Prabowo

Repelita, Jakarta - Pegiat media sosial Tommy Shelby menyoroti kasus penggusuran warga Bara-barayya, Makassar, yang membuat seorang emak-emak bernama Rahima (57) menangis meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto.

Tommy menganggap bahwa kasus ini menunjukkan semakin ganasnya mafia tanah di Indonesia. "Mafia tanah makin ganas!" ujar Tommy melalui akun media sosial X @TOM5helby (6/2/2025).

Tommy menekankan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang dapat menegakkan keadilan, bukan hanya membuat kebijakan yang merugikan rakyat. "Negeri ini butuh tangan besi, tapi bukan ke bawah, bukan tangan besi kepada rakyat," tegasnya.

Menyinggung julukan Presiden Prabowo sebagai macan Asia, Tommy menilai bahwa sebagai orang nomor satu di Indonesia, Prabowo seharusnya mampu memberantas kejahatan yang mengganggu rakyat. "Tangan besi untuk para penjahat negeri! Bukan sekadar janji," lanjutnya.

Lebih lanjut, Tommy menantang Presiden Prabowo untuk membuktikan keberaniannya dalam menindak tegas mafia tanah. "Ayo di mana keberanianmu Prabowo?" tandasnya.

Sebelumnya, Rahima (57), seorang warga Bara-barayya di Makassar, minta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto setelah lelah berurusan dengan mafia tanah. Rahima mengungkapkan kekhawatirannya saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Jalan RA Kartini, Kecamatan Ujung Pandang, Kamis (6/2/2025).

Dengan mata berkaca-kaca, Rahima mengungkapkan bahwa ia dan warga Bara-barayya takut akan eksekusi lahan yang masih berlanjut meski sudah berjuang di pengadilan. "Minta tolong supaya yang di atas (Presiden) tahu, minta tolong pak Prabowo, tolong kami warga Bara-barayya kasihan," ujar Rahima.

Rahima khawatir meskipun melakukan perlawanan, pihak Pengadilan tetap melanjutkan eksekusi lahan. "Tolong kami dari mafia tanah, Ketua Pengadilan lebih mementingkan mafia tanah daripada warga Bara-barayya. Tolong pak Prabowo bantu kami," ucapnya.

Tumbuh besar dan berkeluarga di Bara-barayya, Rahima mengaku tidak tahu-menahu tentang masalah lahan yang saat ini dipermasalahkan. "Kita punya surat sah, kita warga mau tinggal di mana. Sudah delapan tahun kami bergulir di pengadilan. Dua kali kami menang, satu kali kami kalah," ujarnya.

Sampai saat ini, Rahima dan warga lainnya masih berusaha untuk melawan eksekusi lahan yang menurut mereka tidak adil. "Pengadilan sudah menunjukkan surat permohonan eksekusi ke Polrestabes," tandasnya.

Seperti diketahui, pada Kamis (6/2/2025), Pengadilan Negeri (PN) Makassar menjadi tempat dua kelompok massa yang melakukan aksi unjuk rasa. Salah satunya adalah massa yang membela warga Bara-barayya, yang khawatir akan eksekusi paksa lahan di kawasan tersebut.

"Minta tolong ketua pengadilan keluar, ini bentuk protes kami, Polrestabes Makassar sudah mengeluarkan surat pengamanan eksekusi dari PN Makassar," teriak orator aksi di atas mobil komando. Aksi ini juga menuntut agar pihak Pengadilan tidak menganggap aksi mereka mengganggu kenyamanan PN Makassar.

"Jangan salahkan warga, bapak tidak pernah merasakan ancaman kehilangan tanah dan rumah," teriak salah satu pengunjuk rasa.

Di sisi lain, kelompok Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Kota Makassar menggelar aksi di depan PN Makassar untuk menyuarakan penolakan terhadap dugaan penyerobotan lahan di kawasan Lantebung, yang merupakan kawasan sengketa seluas 1,7 hektar. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved