![Prabowo Beri Ultimatum ke Jajaran Pemerintah: Siapa yang Bandel Saya Tindak! - Orang Cerdas, Baca IndonesiaBuzz](https://indonesiabuzz.com/wp-content/uploads/2025/02/20250205215324-prabowo-subianto-hadiri-harlah-ke-102-nu.webp)
Repelita, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan ultimatum tegas kepada seluruh aparat penegak hukum dan institusi negara untuk membersihkan diri dari tindak pidana korupsi. Dalam acara puncak peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu, Prabowo menegaskan bahwa ia tidak akan segan menindak aparat yang menghalangi kebijakan pemerintah yang bertujuan membantu rakyat Indonesia.
"Kalau kau tidak setia kepada rakyat Indonesia, kalau kau menghalangi kebijakan-kebijakan yang untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," ujarnya.
Prabowo juga meminta para pejabat pemerintah untuk bekerja sungguh-sungguh demi bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Ia berharap para pemimpin lembaga tidak ragu dalam menjalankan tugasnya.
"Saya minta menteri-menteri, pemimpin-pemimpin lembaga tidak ragu-ragu. Saudara-saudara, kita bekerja untuk bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," katanya.
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo juga menegaskan pentingnya membersihkan diri dari praktik korupsi. Ia memperingatkan bahwa institusi yang tidak berbenah akan diambil tindakan tegas.
"Saya berharap ada kesadaran. Saya pernah menyampaikan, seluruh aparat, seluruh institusi, bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," tegasnya.
Selama 100 hari pertama pemerintahannya, Prabowo memberikan kesempatan kepada aparat untuk berbenah tanpa adanya tindakan tegas. Namun kini, ia menegaskan agar semua pihak segera berbenah dan memperbaiki diri.
"100 hari pertama kami baik, dalam arti saya berharap ada kesadaran. Saya pernah menyampaikan, seluruh aparat, seluruh institusi, bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," ujar Prabowo.
Prabowo kembali menegaskan bahwa kesetiaan aparat harus sepenuhnya untuk bangsa dan masyarakat Indonesia. Ia mengingatkan agar aparat tidak menjadi penghalang kebijakan kerakyatan.
"Saya ingatkan semua aparat, kesetiaanmu adalah kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Kalau kau tidak setia kepada rakyat Indonesia, kalau kau menghalangi kebijakan-kebijakan yang membawa rakyat Indonesia, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," katanya.
Lebih lanjut, Prabowo meminta para menteri kabinet Merah Putih untuk tidak ragu dalam mengambil sikap serta terus bekerja demi kepentingan rakyat Indonesia.
"Saya minta menteri-menteri, pemimpin-pemimpin lembaga tidak ragu-ragu. Saudara-saudara, kita hanya bekerja untuk bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," pungkasnya.
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo sering menyinggung soal pemberantasan korupsi. Pada pelantikan sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 lalu, ia mengakui adanya kebocoran anggaran negara akibat kolusi antara pejabat publik dan pengusaha nakal.
"Banyak kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, yang tidak patriotik," ungkapnya.
Menurut Prabowo, korupsi merupakan tantangan yang sangat membahayakan masa depan bangsa. Pada Puncak Hari Guru Nasional 2024, ia kembali menegaskan bahwa korupsi harus dihentikan di Indonesia.
"Saya memberi peringatan, korupsi harus berhenti di Republik Indonesia," katanya.
Prabowo menekankan bahwa kualitas hidup rakyat Indonesia sangat bergantung pada pemerintahan yang bersih. Ia menyebutkan bahwa Kabinet Merah Putih tidak akan memberikan toleransi terhadap korupsi, pencurian, maupun penyelewengan.
"Kabinet Merah Putih, pemerintahan yang saya pimpin, tidak akan ada toleransi kepada korupsi, pencurian, dan penyelewengan. Berhenti, berhenti, berhenti," tegasnya.
Saat bertemu dengan 50 pengusaha asal Amerika Serikat di Istana Negara pada Desember 2024 lalu, Prabowo kembali menyampaikan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap korupsi maupun hal-hal yang dapat menghambat investasi.
"Tidak ada toleransi untuk korupsi atau hal-hal negatif yang berpotensi menghambat investasi," ujarnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok