"Surat Keluarga Madura Yogyakarta Viralkan Ancaman Carok, Konflik Etnis Papua Meningkat"

 

Repelita, Jakarta - Beredar sebuah surat resmi dari organisasi Keluarga Madura Yogyakarta yang ditujukan kepada Hendarko Novriansiroen, tokoh etnis Papua di Yogyakarta. Surat tersebut memuat keluhan sejumlah insiden yang diduga melibatkan kelompok etnis Papua dan berdampak pada warung-warung kelontong milik warga Madura di kota tersebut. Konflik Madura vs Papua juga muncul di surat tersebut terkait dengan tantangan carok, begini kata warganet.

Dalam surat yang kini viral tersebut, Keluarga Madura Yogyakarta menyampaikan kekhawatiran mereka atas beberapa kejadian yang merugikan toko-toko milik warga Madura. Beberapa insiden yang disebutkan meliputi perusakan, penjarahan, hingga pemukulan terhadap pemilik warung.

"Kami, Keluarga Madura Yogyakarta, telah cukup bersabar menghadapi tindakan perusakan dan kekerasan yang berulang terhadap toko-toko saudara kami. Kami meminta perwakilan komunitas Papua untuk memberikan solusi konkret agar insiden ini tidak terulang," begitu tulis surat tersebut.

Surat ini ditandatangani oleh Ketua RB. Jucil Adiningrat dan Sekretaris M. Fahri Hasyim, serta dilengkapi dengan cap resmi organisasi.

Keluarga Madura menegaskan bahwa mereka menginginkan penyelesaian yang damai. Hanya saja mereka juga menyatakan kesiapan untuk mengambil langkah terakhir, yaitu Carok, atau tradisi penyelesaian masalah secara fisik dalam budaya Madura jika tidak ada solusi yang memadai.

Surat itu pun diunggah di sejumlah akun X, seperti @merapi_uncover dan @jogjafms. Banyak warganet yang mengomentari surat ini.

"Kasus kyk gini polisi harusnya bisa hadir dan memberikan arahan atau minimal bisa menjamin keamanan bersama. Polisi…" cuit @soihnurihsan.

"Ketika hukum negara tidak berlaku maka hukum rimba yang bakalan ada.. Trus fungsi penegak hukum di Indonesia itu apa?" cuit @klembak69menyan. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga