![Viral Simbol Garuda Hitam dan Gerakan PENTOL: 6 Tuntutan Rakyat yang Bikin Heboh Media Sosial - Radar Tuban](https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/0x0/webp/photo/p2/86/2025/02/05/WhatsApp-Image-2025-02-05-at-005427-306678016.jpeg)
Repelita Jakarta - Tagar Peringatan Darurat kembali viral di media sosial hingga sempat trending nomor 1 di platform X (Twitter) Indonesia. Kali ini, tagar tersebut memakai narasi "Indonesia Gelap". Peringatan Darurat dan Indonesia Gelap muncul pertama kali pada 3 Februari 2025 dan langsung trending di berbagai platform, seperti Instagram dan X (Twitter).
Pada Agustus 2024, tagar Peringatan Darurat sempat mengudara dengan menampilkan lambang Garuda dengan latar belakang warna biru. Peringatan tersebut fokus pada isu politik dan demokrasi, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pilkada 2024.
Sementara itu, tagar Indonesia Gelap menggunakan lambang Garuda dengan latar belakang hitam yang banyak diartikan sebagai simbol Indonesia menuju era kegelapan. Tagar ini juga dilengkapi dengan narasi Indonesia Gelap.
Tagar Peringatan Darurat dan Indonesia Gelap menyoroti berbagai permasalahan sosial dan ekonomi yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia saat ini. Beberapa masalah yang memicu munculnya tagar gerakan ini antara lain reformasi kepolisian, permasalahan subsidi energi, dan kesejahteraan tenaga pendidik.
Sebelum tagar Peringatan Darurat kembali muncul, masyarakat Indonesia tengah dihadapkan dengan persoalan ekonomi, seperti kelangkaan gas LPG 3 kg yang sangat berdampak pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Selain itu, pemotongan anggaran pendidikan dan kesehatan yang dinilai kontraproduktif dengan upaya pemulihan juga menjadi permasalahan yang memicu gerakan ini. Banyak yang berasumsi bahwa kondisi sosial dan ekonomi Indonesia tengah dalam keadaan "Darurat", sehingga tagar Peringatan Darurat kembali diudarakan.
Dalam gerakan terbaru ini, juga terdapat singkatan "PENTOL" yang berisi enam tuntutan utama masyarakat kepada pemerintah. Berikut isi tuntutannya:
- P = Polisi Diberesin
Tuntutan pertama mendesak pemerintah untuk mereformasi Polri. Instansi ini dinilai harus dibenahi secara menyeluruh, mulai dari menghapus imunitas hingga pemberantasan praktik KKN di internal kepolisian.
- E = Energi Buat Rakyat
Tuntutan kedua berfokus pada permasalahan energi, khususnya mengenai kebijakan subsidi energi yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Salah satu pemicu terbesar tuntutan ini adalah fenomena kelangkaan gas LPG 3 kg, yang sebelumnya dikhususkan bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
- N = Naikkan Taraf Hidup Rakyat
Tuntutan ketiga mengkritisi soal pemotongan anggaran di sektor-sektor vital, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi umum.
- T = Tunaikan Tukin Dosen, Guru, dan ASN
Poin keempat berfokus pada kesejahteraan aparatur negara, terutama tenaga pendidik dan ASN. Masyarakat juga menuntut agar pemerintah membayar tunjangan kinerja (tukin) tepat waktu untuk mengantisipasi menurunnya kualitas pelayanan publik dan pendidikan.
- O = Output MBG Diperbaiki
Poin kelima menyoroti program baru pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Masyarakat mengkritik agar pemerintah mengoptimalkan program tersebut serta melakukan evaluasi agar tujuan dan cita-cita program tersebut dapat tercapai.
- L = Lawan Mafia Tanah dan Lengserkan Pejabat Tol
Poin keenam menyoroti masalah dalam tata kelola pertanahan dan infrastruktur, di tengah praktik mafia tanah yang masih marak terjadi hingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan negara.
Enam tuntutan masyarakat tersebut didasari oleh berbagai kompleksitas permasalahan yang masih terjadi di lingkungan masyarakat saat ini. Lewat tagar gerakan tersebut, masyarakat berharap agar persoalan tersebut dapat segera diatasi oleh para pemangku kepentingan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok