Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Demo Tolak Revisi UU TNI di Malang Ricuh, Mahasiswa Alami Patah Rahang, 4 Orang Hilang

 Demo UU TNI, Mahasiswa di Malang Alami Patah Rahang, 4 Orang Hilang Tanpa Jejak!

Repelita Malang - Aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang TNI di depan kantor DPRD Kota Malang berujung pada kericuhan. Puluhan mahasiswa yang ikut dalam demo tersebut mengalami luka-luka, bahkan salah satu di antaranya menderita cedera serius pada rahang. Empat orang peserta aksi juga dilaporkan hilang tanpa jejak.

Koordinator LBH Pos Malang, Daniel Siagian, mengungkapkan bahwa korban luka mencapai puluhan orang. Salah satu korban, berinisial NH, mengalami cedera patah tulang rahang dan retak gigi akibat benturan benda keras.

“Sampai saat ini, kami mencatat ada puluhan korban luka. Salah satu korban menderita patah tulang rahang dan retak di bagian gigi, diduga akibat pukulan benda tumpul,” kata Daniel.

Selain itu, Daniel juga menyampaikan laporan mengenai hilangnya enam peserta aksi setelah kericuhan. Dua orang di antaranya sudah ditemukan dan sedang diperiksa oleh pihak kepolisian di Mapolresta Malang, namun nasib empat lainnya masih belum jelas.

“Kami menerima laporan ada enam orang yang sempat tidak bisa dihubungi. Dua orang, yakni TV dan RA, sudah ditemukan, sementara empat lainnya, yaitu N, AY, A, dan AR, sampai sekarang masih belum diketahui keberadaannya,” jelas Daniel.

Sementara itu, enam demonstran lainnya juga sempat diamankan oleh aparat. Tiga orang telah dipulangkan, sementara tiga lainnya masih dalam pemeriksaan lanjutan. Para peserta aksi yang dibebaskan adalah MTA, mahasiswa Fakultas Teknik UMM yang mengalami luka di bagian kepala; F, seorang pelajar di bawah umur; serta DR, pelajar lainnya.

“Untuk tiga orang lainnya, yakni BB, mahasiswa IKIP Budi Utomo; RA, lulusan SMA; dan ANR, mahasiswa UMM, hingga saat ini masih ditahan karena polisi mengklaim butuh pemeriksaan tambahan,” tambah Daniel.

Daniel menegaskan, meskipun proses pemeriksaan polisi dianggap sesuai prosedur, pihak LBH Pos Malang menyoroti tindakan aparat yang dianggap berlebihan saat melakukan penangkapan.

“Kami tidak menutup mata bahwa mereka mendapatkan perawatan dari tim kesehatan kepolisian. Namun, yang menjadi perhatian serius kami adalah cara mereka ditangkap. Ada yang mengalami luka bocor di kepala, bahkan banyak yang dalam kondisi fisik tak layak. Kami menduga adanya penggunaan kekuatan secara berlebihan,” ungkap Daniel.

Hingga berita ini diturunkan, pihak LBH dan keluarga korban masih terus mencari keempat peserta aksi yang hilang. Mereka berharap polisi bersikap transparan dalam proses penyelidikan dan penanganan para demonstran. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved