
Repelita Sukabumi - Demo pelajar dan masyarakat menolak UU TNI terjadi di Lumajang, Sukabumi, dan Surabaya. Aksi di tiga lokasi ini berakhir ricuh dengan dua mahasiswa menjadi korban dalam demonstrasi di Gedung DPRD Kota Sukabumi.
Dua korban berinisial MD (21) dan MZ (21) dilarikan ke RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi. Mereka tiba di rumah sakit saat waktu berbuka puasa. MD mengalami luka ringan dan mengeluhkan sakit di bagian perut, sedangkan MZ harus menjalani operasi akibat luka serius.
Dokter IGD sekaligus Humas RSUD Syamsudin SH, dr Irfan Nugraha Triputra Irawan, mengungkapkan bahwa total korban yang dirawat di IGD mencapai tiga orang, terdiri dari dua pendemo dan satu anggota Polri. "Ada kemungkinan fraktur atau retak pada tulang hidung korban MZ. Saat ini sudah ditangani lebih lanjut dan kami berencana berkonsultasi ke spesialis THT," ujarnya.
Sementara itu, demo ratusan mahasiswa di depan gedung DPRD Lumajang juga berlangsung ricuh. Sejumlah demonstran bentrok dengan aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP saat mencoba menerobos masuk ke gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutan.
Koordinator aksi mahasiswa, Sulaiman, menyatakan bahwa mereka ingin masuk untuk menyampaikan aspirasi, tetapi dihalangi aparat. "Kami menerobos karena sudah terlalu lama menunggu di luar. Teman kami jadi korban dua orang, dan itu akan kami minta usut tuntas," tegasnya.
Di Surabaya, demonstrasi menolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi berlangsung hingga malam hari dan sempat memanas. Massa melempari polisi dengan batu, botol air mineral, petasan, dan bom molotov. Polisi merespons dengan menembakkan meriam air untuk membubarkan kerumunan.
Kericuhan mulai terlihat sejak pukul 16.30 WIB dan kembali memanas setelah massa beristirahat selama 30 menit untuk berbuka puasa. Setelah itu, mereka kembali melempari polisi hingga aparat terpaksa memukul mundur demonstran. Polisi terus maju di Jalan Gubernur Suryo hingga massa berlarian ke arah Jalan Pemuda. Beberapa demonstran diamankan oleh aparat.
Setelah menyisir Jalan Pemuda, polisi bergerak ke Jalan Yos Sudarso untuk memastikan tidak ada lagi massa yang bertahan. Dalam waktu sekitar 10 menit, situasi kembali kondusif dan polisi kembali ke Grahadi setelah memastikan kawasan aman.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok