Repelita Jakarta - Isu reshuffle kabinet Prabowo Subianto kian santer menjelang Lebaran. Dua nama besar, Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto, disebut-sebut bakal mundur usai Idul Fitri 2025.
Pengamat politik Hendri Satrio turut menanggapi isu tersebut. Ia menyebut rumor mundurnya dua menteri senior itu menguat seiring dengan kondisi APBN yang belakangan dikabarkan mengalami defisit hingga Rp 1 triliun.
Tak hanya itu, perombakan juga dikabarkan akan menyasar beberapa pos strategis lainnya.
"Isu Sri Mulyani dan Airlangga mundur makin santer," ujar Hendri Satrio dalam kanal YouTube Jangkrik Bos Ala Hensa.
"Ada dua pandangan, ada yang bilang ini negatif bagi pasar karena keduanya figur yang dipercaya. Ada juga yang bilang positif karena dianggap membuka ruang pembaruan," lanjutnya.
Sejumlah nama pengganti pun mulai bermunculan. Untuk posisi Menteri Keuangan, beberapa tokoh yang disebut antara lain Bambang Brodjonegoro dan Chatib Basri. Sementara untuk posisi Menko Perekonomian, Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang menjadi kandidat kuat.
Selain itu, beberapa kementerian lain seperti Kominfo, Koperasi, UMKM, dan Ketenagakerjaan juga dikabarkan masuk dalam daftar reshuffle. Menteri yang disebut akan terkena evaluasi antara lain Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Kominfo, Teten Masduki sebagai Menteri Koperasi, serta Ida Fauziyah sebagai Menteri Tenaga Kerja.
Namun, elite Partai Gerindra menepis kabar reshuffle dalam waktu dekat. Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan isu tersebut tidak berdasar.
Meski demikian, Hendri Satrio menilai bahwa reshuffle kabinet masih sangat mungkin terjadi mengingat dinamika politik yang terus berkembang. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok