Repelita Jakarta - Mantan Presiden Joko Widodo menjadi sorotan setelah memilih menonton pertandingan Timnas Indonesia dari bangku penonton biasa di SUGBK.
Aksi Jokowi yang menolak duduk di kursi VVIP ini memantik berbagai analisis politik.
"Jokowi memang dikesankan haus akan pujian, sehingga tindakan seperti ini akan terus dilakukan meskipun ia sudah bukan presiden," ujar Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO.
Analis politik menilai aksi ini sebagai bagian dari strategi mempertahankan citra populis yang sudah dibangun sejak lama.
Tindakan tersebut dianggap sebagai bentuk komunikasi politik untuk menjaga kedekatan dengan rakyat.
Dedi juga melihat adanya motif politik dibalik langkah Jokowi ini.
"Secara politik, Jokowi masih memerlukan kekuasaan, setidaknya untuk Gibran di 2029," tambah Dedi.
Popularitas Jokowi dinilai menjadi aset penting bagi kelangsungan politik putranya, Gibran Rakabuming Raka.
Beberapa pihak menilai aksi ini sebagai gimik politik yang terencana.
Meski sudah tidak menjabat, Jokowi diketahui masih memiliki akses terhadap berbagai fasilitas negara.
Hubungan eratnya dengan pejabat seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menjadi pertimbangan analis.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok