Kenaikan Pangkat Teddy Indra Wijaya Jadi Letkol Picu Polemik, Dinilai Langgar Aturan Militer

 

Repelita Jakarta - Kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dari Mayor menjadi Letnan Kolonel menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan militer sendiri. Banyak yang menilai kenaikan pangkatnya tidak memenuhi syarat dan bertentangan dengan aturan di lingkungan militer.

Analis politik dan militer Universitas Nasional, Selamat Ginting, menyebut kenaikan pangkat Teddy Indra Wijaya sebagai contoh buruk dalam dunia militer. Ia menyoroti bahwa Teddy melampaui enam angkatan dalam jabatannya sebagai Letkol, tanpa memenuhi persyaratan yang seharusnya diperlukan untuk mencapai pangkat tersebut.

Selamat Ginting juga mengaku menerima banyak pesan dari para perwira tinggi TNI yang merasa resah dengan kasus ini.

"Berapa banyak saya mendapatkan pesan WA dari perwira tinggi, dari mulai bintang empat, bintang tiga, bintang dua, bintang satu, dan kolonel serta lulusan akademi militer lainnya," ujar Selamat Ginting.

"Resah dengan kasus Teddy ini," lanjutnya dalam pernyataan yang dikutip dari akun Tiktok @forumkeadilantv.

Kritik terhadap kenaikan pangkat Teddy Indra Wijaya juga ramai di media sosial.

"Intinya satu, dia nggak tahu malu. Gara-gara dia ada revisi UU TNI. Kasihan prajurit yang bertempur dengan KKB, jauh dari keluarga, siang dan malam, panas dan hujan mereka rasakan tapi belum tentu ada kenaikan pangkat," tulis seorang warganet.

"Iyalah, mana ada lulusan 2011 jadi Letkol di tahun 2025, yang benar aja. Kalau ikut perang atau menumpas sesuatu yang hebat mungkin bisa dapat kenaikan pangkat karena prestasi, ini kan kerjanya cuma bawa map sama buka pintu doang," kritik lainnya.

"AHY mundur dari militer, padahal anak dari presiden saat itu, tapi taat azas maka mundur dengan pangkat terakhir Mayor Purnawirawan AHY, luar biasa. Lalu Teddy? Respect untuk Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono," sahut warganet lainnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga