Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Kompolnas Soroti Lambatnya Proses Penetapan Tersangka Kasus Penembakan Polisi di Lampung

 

Repelita, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mempertanyakan hasil investigasi bersama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri terkait kasus penembakan tiga personel kepolisian saat penggrebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Mukti, Way Kanan, Lampung.

Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam menyatakan bahwa kasus tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan cepat, mengingat bukti-bukti yang ada, namun justru prosesnya terasa berlarut-larut. Menurut Anam, ini merupakan kasus yang sederhana. “Kasus ini sebenarnya sederhana. Saksinya ada, buktinya ada, alat yang dipakai untuk membunuh ada, rekam jejak digital juga ada. Jadi, saya nggak tahu apa yang menjadi kendala untuk menetapkan tersangka,” kata Anam.

Bukannya segera menetapkan pelaku penembakan yang diduga dua anggota aktif TNI dari Kodam II Sriwijaya, Anam menilai pihak terkait justru mengalihkan fokus kasus ke isu peredaran uang dari hasil perjudian sabung ayam. “Yang saya tahu, ini malah sepertinya dialihkan, dari isu penembakan menjadi isu soal peredaran duit (setoran). Ini yang menurut saya menjadi hambatan (pengungkapan),” kata Anam.

Anam meminta agar investigasi gabungan antara TNI dan Polri kembali fokus pada pengusutan kasus penembakan yang mengakibatkan tewasnya tiga personel kepolisian. Ia menegaskan, penuntasan proses hukum kasus ini harus menjadi prioritas utama. “Ayolah, mari kita fokuskan pada kasus penembakan ini terlebih dahulu,” ujarnya.

Kompolnas juga menilai munculnya isu setoran dan bagi-bagi uang justru berpotensi untuk menutupi kasus utama penembakan. "Ayo kita fokus pada penegakan ini. Dan ini tantangan tim joint investigation ini. Masak sudah satu minggu, tapi belum ada tersangka. Padahal faktanya jelas, unsurnya jelas, peristiwanya jelas, saksinya jelas. Lalu ada apa masalahnya? Ayo kita fokus kembali ke soal penembakan ini, jangan sampai kredibilitas penegakan hukum kita ini, hanya untuk menetapkan tersangka saja disangsikan oleh seluruh masyarakat," ujar Anam.

Kompolnas telah melakukan investigasi langsung ke lokasi kejadian dan mewawancarai beberapa saksi. Dari hasil penyelidikan, Anam menyatakan bahwa pelaku penembakan mudah diidentifikasi. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada korelasi antara peristiwa penembakan dan pengakuan kedua pelaku, Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, tentang adanya setoran dan bagi-bagi uang dari perjudian sabung ayam. “Itu (setoran) hanya upaya misleading saya kira dari pelaku penembakan itu,” katanya.

Sementara itu, Kapendam II Sriwijaya Kolonel Eko Syah Putra Siregar mengungkapkan bahwa status hukum kedua pelaku, Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, masih sebagai saksi. Meskipun kedua anggota militer tersebut sudah menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya, pihak internal militer masih menggali peran mereka di lokasi kejadian. “Keduanya masih saksi. Walaupun keduanya ada di TKP, tetapi sebagai apa, kita masih dalami,” kata Eko.

Eko juga mengungkapkan bahwa pemeriksaan internal militer mengungkapkan adanya setoran dan bagi-bagi uang dari hasil judi sabung ayam kepada Polsek dan Koramil Negara Batin sebagai bagian dari “pengamanan” judi tersebut. Namun, Eko menegaskan bahwa penyelidikan terhadap oknum-oknum lain masih berlangsung. “Mungkin yang lain-lainnya siapa saja. Kita tunggu prosesnya,” ujarnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved