Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Mahasiswa UNJ Merasa Dijebak dalam Diskusi RUU TNI, Klarifikasi di Media Sosial

Repelita Jakarta - Poster diskusi publik bertajuk "Mengawal Konsistensi Reformasi TNI" yang diadakan pada 29 Maret 2025 memicu kontroversi. Acara yang awalnya dikabarkan sebagai buka puasa bersama (bukber) itu ternyata berubah menjadi diskusi mengenai pengesahan RUU TNI.

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang hadir mengaku tidak diberitahu tentang perubahan agenda tersebut dan menyatakan penolakan terhadap RUU TNI. Namun, media melaporkan seolah-olah mereka mendukung RUU tersebut, dengan tayangan yang ditampilkan di Metro TV.

Selain itu, perwakilan mahasiswa yang disebut mendukung RUU TNI, MFM, ternyata bukan mahasiswa aktif UNJ. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai transparansi acara tersebut. Mahasiswa UNJ pun menuntut klarifikasi dan pertanggungjawaban dari penyelenggara terkait ketidakjelasan ini.

Merasa dijebak, salah satu mahasiswa HMI UNJ yang tersorot dalam siaran televisi akhirnya memberikan klarifikasi melalui akun X dengan nama pengguna @sushumenta1.

"Kemarin aku sama teman-temanku cuma ditawarin buka bersama, kamu gatau ada catatan apa karena kami mikir cuma acara dosen, kebetulan kamu cuma dibilang tar buka gratis disana, disana juga gatau kalau ternyata acara ini diskusi terbuka terus disana kebetulan mereka tim pro," tulisnya.

"Kami mahasiswa kontra, kita berdiskusi tanpa ada persiapan, intinya aku dan temen-temenku hanya memberi opini bahwa kami kontra," lanjutnya.

"Kami bahkan gatau kakak ini angkatan berapa dan siapa, kami baru kenal sampai ada berita ini, ternyata muka temen-temenku disorot dengan tagline seolah-olah kamu pro dengan masalah ini, bahkan tidak ada pemberitahuan ke kamu kalau ditayangkan disini," sambungnya sambil melampirkan foto siaran televisi.

"Tolong bahwa kita semua angkatan 2024, muka temenku semua terpampang disana tanpa pemberitahuan, sekali lagi, juta yang ada disana dateng dengan pemberitahuan hanya untuk bukber bukan diskusi ini," ujarnya.

"Kita punya bukti dari juta dateng gatau ada diskusi, foto banner yang mengatasnamakan BEM UNJ yang bikin kita ga mikir aneh-aneh, dan ada ko rekaman mereka ngomong pro soal ini walau ga semua karena aku record pas udah feeling aku jelek," lanjutnya.

Ia juga melampirkan bukti dari chat WhatsApp, yang mengaku sebagai adik tingkatnya, bahwa mereka juga merasa tertipu.

"Halo, selamat sore kak. Kak aku mau klarifikasi terkait wawancara mahasiswa UNJ yang sedang viral kak. Dua orang yang ada di video wawancara tersebut gatau menaungi terkait adanya dukungan tersebut, kamu hanya menghadiri undangan bukber yang ada," isi pesan WhatsApp yang dilampirkan di X.

"Kami benar-benar tidak mengetahui apa yang akan diwawancarai, kadang kamu juga dimintai secara tiba-tiba untuk berisi mendampingi saudara Falah. Kakak yang perempuan itupun sudah melakukan penolakan untuk tidak mengikuti wawancara itu, hanya saja terjadi sedikit pemaksaan dari pihak sana. Dan jajan laki-laki yang berada di ujung oh. aslinya bukan mahasiswa kak, sua hanya orang umum yang memang sedang mengikuti ajakan acara bukber tersebut," tutupnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved