Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung memperingatkan potensi krisis multidimensi yang akan melanda Indonesia dalam waktu dekat.
Analis senior ini menyatakan berbagai indikator ekonomi dan politik menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan.
"Data-data ekonomi dan politik sudah cukup untuk mengawali dugaan bahwa kita akan menghadapi situasi sulit dalam dua hingga tiga bulan ke depan, atau bahkan lebih cepat," ujar Rocky dalam Forum News Network.
Rocky menyoroti capital outflow yang mencapai Rp50 triliun sebagai sinyal menurunnya kepercayaan investor.
"Semua indeks yang menjadi ukuran kesehatan ekonomi memburuk. Sinyal investasi baru tertahan karena ketidakpastian, bukan hanya faktor ekonomi tapi juga politik," tegasnya.
Kas negara yang menipis dihadapkan pada proyek-proyek sosial yang terus bertambah menjadi perhatian khusus.
"Kondisi ini memerlukan langkah antisipatif. Jika tidak, Indonesia bisa menghadapi default utang pada bulan Juni," papar Rocky.
Dinamika politik juga dinilai semakin memperkeruh situasi.
"Demonstrasi yang terjadi bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi juga politik. Ketidakmampuan kabinet menentukan arah kebijakan yang jelas semakin memperparah situasi," jelasnya.
Rocky menilai komunikasi politik pemerintah tidak efektif dan memicu krisis legitimasi.
"Publik belum melihat perbedaan nyata antara kepemimpinan Prabowo dengan pemerintahan sebelumnya. Ini yang membuat kepercayaan masyarakat menurun," tandasnya.
Meningkatnya peran TNI dalam politik juga menjadi sorotan analis ini.
"Jika ekonomi benar-benar jatuh dan politik tetap tidak stabil, maka legitimasi pemerintahan Prabowo akan semakin dipertanyakan," pungkas Rocky.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok