Thaksin Shinawatra Jadi Penasihat BPI Danantara, Eva Sri Diana: Indonesia Tempat Buangan Kriminal?

 

Repelita Jakarta - Ketua Gerakan Dokter Indonesia Bersatu (DIB) Eva Sri Diana Chaniago menyoroti penunjukkan Thaksin Shinawatra sebagai anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Melalui unggahan di media sosial X pribadinya, Eva Sri Diana Chaniago menyindir Indonesia yang seolah menjadi tempat pelarian bagi tokoh kontroversial.

“Memang Indonesia tempat buangan sampah kriminal ya? Penjahat malah disuruh jagain harta rakyat Indonesia,” tulisnya.

Ia juga menyoroti rekam jejak Thaksin yang pernah melarikan diri dari negaranya saat tersangkut kasus hukum.

“Sama negaranya aja dia lari dari tanggung jawab, eh malah dikasih tanggung jawab lumbung uang rakyat kita. Ibarat kucing disuruh jagain ikan. Kelak kalau itu uang dikorupsi, jangan tanya siapa yang goblok. Aku jadi pandai ngomong goblok belajar dari Pemimpin negeri,” lanjutnya.

Penunjukkan Thaksin sebagai penasihat BPI Danantara memang menuai banyak kritik. Sosok mantan Perdana Menteri Thailand ini memiliki rekam jejak kontroversial, termasuk tuduhan korupsi dan kejahatan politik.

Thaksin diketahui pernah terjerat kasus kepemilikan saham di perusahaan keluarganya, Shin Corp. Selain itu, ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara oleh Mahkamah Agung Thailand dalam kasus konflik kepentingan terkait pinjaman Bank Exim senilai 4 miliar baht kepada pemerintah Myanmar pada 2004.

Dia juga pernah terlibat dalam skema lotere ilegal antara 2003 dan 2006, yang membuatnya divonis dua tahun penjara. Pada Oktober 2008, ia kembali dijatuhi hukuman dua tahun penjara akibat konflik kepentingan dalam pembelian tanah oleh istrinya, Khunying Potjaman na Pombejra, sebelum akhirnya kabur ke luar negeri.

Tak hanya itu, Thaksin juga pernah terseret tuduhan penghinaan terhadap Kerajaan Thailand, yang semakin memperburuk citranya sebagai sosok yang kontroversial di dunia politik internasional. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga