Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

5 Bantahan UGM Soal Tuduhan Ijazah Jokowi Palsu, Ungkap Penjelasan Soal Font Hingga Bela Presiden

 Ijazah dan Skripsi Jokowi Dituding Palsu, UGM Buka Suara: Ia Kuliah di Sini, Aktif di Silvagama

Repelita Yogyakarta - Ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang belakangan dituding palsu mendapat perhatian luas setelah mantan dosen Rismon Hasiholan Sianipar mengungkapkan tuduhan tersebut.

Tuduhan ini berawal dari penggunaan font Times New Roman pada sampul skripsi dan lembar pengesahan, yang dianggap janggal karena font tersebut dinilai belum ada pada tahun 1980-an hingga 1990-an.

Hal ini menimbulkan polemik dan perdebatan yang viral di media sosial.

Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat Jokowi kuliah, memberikan penjelasan terkait isu ini. Berikut adalah lima bantahan yang disampaikan UGM untuk mengklarifikasi tuduhan ijazah palsu Joko Widodo.

1. Ijazah dan Skripsi Jokowi Adalah Asli

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menanggapi tuduhan tersebut dengan menegaskan bahwa ijazah dan skripsi Jokowi adalah asli. Sigit menjelaskan bahwa Jokowi kuliah di UGM, aktif dalam kegiatan mahasiswa, dan menyelesaikan skripsi dengan benar, yang kemudian menghasilkan ijazah yang sah.

 “Ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli, beliau kuliah di sini, aktif di kegiatan Silvagama, dan melalui banyak mata kuliah dengan sukses,” jelasnya. 

2. Font Times New Roman Sudah Digunakan Pada Masa Itu

Sigit Sunarta juga memberikan klarifikasi terkait tuduhan penggunaan font yang tidak sesuai pada skripsi Jokowi.

 Ia menjelaskan bahwa pada tahun 1980-an, mahasiswa di UGM sudah menggunakan font yang serupa dengan Times New Roman untuk sampul skripsi dan lembar pengesahan.

 "Fakta adanya mesin percetakan yang ada di sekitar kampus sudah menyediakan layanan cetak dengan font tersebut," tegasnya.

3. Format Ijazah Sesuai Kebijakan Fakultas Kehutanan

Menanggapi tuduhan mengenai nomor seri ijazah yang dianggap tidak sesuai, Sigit menjelaskan bahwa Fakultas Kehutanan pada masa itu memiliki kebijakan sendiri dalam penomoran ijazah. Penomoran tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa dan singkatan nama fakultas, FKT. 

"Ini bukan hanya berlaku untuk ijazah Jokowi, tetapi untuk semua lulusan Fakultas Kehutanan," jelasnya.

4. Tuduhan Pemalsuan Tidak Berdasar

Guru Besar Hukum Pidana UGM, Marcus Priyo Gunarto, mengkritisi tuduhan bahwa Jokowi terlibat dalam pemalsuan ijazah dan skripsi. 

Menurutnya, tuduhan tersebut harus bisa dibuktikan secara hukum, dan sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan adanya pemalsuan. "Dalam hukum pidana, tidak ada bukti bahwa ijazah atau skripsi Jokowi merupakan hasil pemalsuan," ujar Marcus.

5. UGM Tidak Melindungi Jokowi

Marcus Priyo Gunarto juga menegaskan bahwa UGM memiliki data akademik yang lengkap terkait Joko Widodo, dan tuduhan bahwa UGM melindungi Jokowi sangat keliru. 

"Jika ada anggapan bahwa UGM merekayasa dokumen untuk kepentingan Jokowi, itu adalah tuduhan yang sangat salah dan gegabah," tegas Marcus.

Netizen pun ikut memberikan pendapat mereka. Akun Twitter @andy_sparrow menyatakan, "Kita harus berhati-hati dengan informasi yang belum jelas kebenarannya, Jokowi sudah melalui proses akademik dengan benar."

Sementara itu, @desi_rino menambahkan, "Jokowi sudah lama kuliah di UGM, dan semua dokumen akademiknya sah. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak berdasar."(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved