Repelita, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dikabarkan bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut pertemuan itu dilakukan demi menjaga situasi global yang sedang dihadapi Indonesia.
Tak lama setelah kabar ini mencuat, beredar narasi yang mengatasnamakan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Jokowi diklaim menyebut pertemuan Prabowo-Megawati sebagai pelanggaran kode etik berpolitik.
Klaim tersebut disebarkan akun Facebook bernama “Raja Gendut” melalui unggahan tangkapan layar artikel dari situs Gelora News bertanggal 10 April 2025.
Judul yang terpampang dalam gambar itu berbunyi: “Joko Widodo: Pertemuan Prabowo Subianto Dan Megawati Adalah Pelanggaran Kode Etik Berpolitik”.
Unggahan itu juga dibumbui narasi ejekan seperti “SOKK PINTER & SOKK TAHU ...SEKOLAH GAK SICCHH.. ??”.
Sejak diunggah pada Sabtu hingga Kamis pekan ini, unggahan tersebut telah mendapat sembilan reaksi dan 12 komentar.
Banyak warganet tidak percaya dengan klaim tersebut. Sebagian mempertanyakan maksud dari pelanggaran etik yang dimaksud.
Akun-akun lain seperti “Boniyar” dan “Wahyuni Iwah” juga ikut menyebarkan tangkapan layar serupa.
Namun benarkah artikel tersebut memuat pernyataan langsung dari Jokowi?
Penelusuran menemukan fakta berbeda. Artikel asli dari Gelora News memiliki judul yang berbeda.
Judul aslinya adalah “Pertemuan Prabowo-Megawati Mengganggu Batin Jokowi”.
Dalam artikel tersebut tidak ditemukan kutipan langsung dari Jokowi. Yang disampaikan hanyalah pendapat Tom Pasaribu, Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I).
Tom menyebut bahwa batin Jokowi terganggu melihat keharmonisan pertemuan Prabowo dan Megawati.
Dengan kata lain, klaim yang menyebut Jokowi menyatakan pelanggaran kode etik tidak berdasar.
Artikel yang beredar telah diedit untuk menciptakan kesan negatif terhadap Jokowi.
Kementerian Komunikasi dan Digital juga menyatakan bahwa narasi yang beredar tidak benar.
Tidak ditemukan pula pemberitaan dari media kredibel lainnya yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Jokowi justru sempat memberikan tanggapan positif soal pertemuan itu.
Dalam pernyataannya di Solo, Jokowi mengatakan bahwa silaturahmi antar-tokoh bangsa adalah hal baik.
Menurutnya, pertemuan Prabowo dan Megawati bermanfaat untuk kebaikan negara.
“Silaturahmi antar-tokoh bangsa itu sangat baik. Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik. Untuk kebaikan negara sangat baik,” ujar Jokowi.
Modus penyebaran hoaks dengan menyunting judul artikel belakangan memang sering terjadi.
Dengan demikian, tangkapan layar yang menampilkan Jokowi menyebut pertemuan Prabowo-Megawati sebagai pelanggaran etika adalah tidak benar dan menyesatkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok