Repelita Jakarta – Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan, kembali mengemuka dengan pernyataan kontroversial mengenai dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube MRohman Official pada 3 Maret 2025, Muslim menyebut bahwa Pratikno, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), terlibat dalam proses pembuatan ijazah palsu Jokowi.
Menurut Muslim, Pratikno memegang peran penting dalam mengeluarkan ijazah tersebut, yang kemudian menjadi dasar bagi Jokowi untuk mengklaim dirinya sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.
Muslim menilai bahwa Pratikno memegang "rahasia luar biasa" terkait keaslian ijazah tersebut. Sebagai bentuk kompensasi, Jokowi mengangkat Pratikno sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada periode 2014–2019 dan kembali menjabat pada periode 2019–2024.
Setelahnya, Pratikno melanjutkan karier politiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam kabinet Prabowo Subianto.
Sebelumnya, pada 28 Februari 2025, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), yang dipimpin oleh Eggi Sudjana dan Muslim Arbi, mendatangi Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung. Mereka meminta DPD RI untuk memanggil Jokowi terkait dugaan kasus ijazah palsu.
Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan klarifikasi mengenai keaslian ijazah Jokowi.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, menegaskan bahwa Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dan telah menyelesaikan studinya sesuai dengan prosedur akademik yang berlaku.
UGM juga menyatakan memiliki dokumen-dokumen yang mendukung klaim tersebut.
Kontroversi mengenai keaslian ijazah Jokowi masih menjadi perbincangan publik. Masyarakat menantikan penyelesaian yang transparan dan akuntabel dari pihak-pihak terkait untuk mengungkap kebenaran di balik polemik ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok