Repelita Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendapat ancaman pembunuhan saat melakukan siaran langsung di kanal YouTube miliknya.
Ancaman itu dituliskan oleh akun anonim yang juga menyebut akan menculik istri dan anak Dedi.
Merespons hal tersebut, Dedi memilih untuk tidak panik.
Ia menyatakan bahwa ancaman semacam itu adalah risiko yang melekat bagi siapa pun yang memilih jalur kepemimpinan.
“Saya tidak akan gegabah. Tapi tentu saya tetap waspada,” ujar Dedi.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, ikut memberikan komentar.
Ia menilai sikap Dedi yang tenang sebagai pilihan yang bijak.
“Hal seperti tersebut bagus bagi politisi,” tulis Said Didu melalui akun X miliknya.
Namun, ia juga mengkritisi standar ganda perlakuan terhadap rakyat biasa.
Menurutnya, jika ancaman diterima oleh warga biasa lalu disampaikan ke publik, maka mereka justru akan menjadi sasaran cacian para pendengung bayaran.
“Kalau rakyat biasa yang mengaku menerima ancaman, langsung dihajar oleh buzzer bayaran penguasa. Dibayar dari uang rakyat pula,” ujar Didu.
Pihak kepolisian menyatakan akan menyelidiki kasus ini.
Juru bicara Polda Jawa Barat mengatakan laporan sudah diterima dan proses penelusuran akun pengancam segera dilakukan.
Publik berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan terhadap semua pihak, tanpa memandang jabatan ataupun status sosial. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok