Repelita Jakarta - Pemerintah Indonesia menyiapkan empat paket negosiasi menghadapi kebijakan tarif resiprokal AS.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memilih jalur diplomasi sebagai solusi tanpa langkah retaliasi.
"Indonesia akan mendorong beberapa kesepakatan dengan negara ASEAN untuk menyamakan sikap" ujar Airlangga.
Paket pertama berupa revitalisasi perjanjian TIFA yang sudah tidak relevan sejak 1996.
Kedua, proposal deregulasi Non-Tariff Measures melalui relaksasi TKDN di sektor TIK.
Ketiga meningkatkan impor migas dari AS untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.
Keempat menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal seperti penurunan bea masuk dan PPN impor.
Data Kemendag menunjukkan surplus perdagangan Indonesia-AS mencapai 14,34 miliar dolar AS tahun 2024.
"Kita akan meningkatkan impor produk seperti gandum, katun dan migas untuk menyeimbangkan perdagangan" jelas Airlangga.
Diplomat Indonesia telah berkomunikasi dengan USTR yang sedang menunggu proposal konkret.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok