Repelita, Jakarta - Forum Penyelamat Eksistensi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Formasi Kagama) meminta agar polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo tidak menjadi satu-satunya fokus publik.
Koordinator Formasi Kagama, Defiyan Cori, menekankan pentingnya penerapan keadilan dalam penegakan hukum.
Ia menyebut, verifikasi dokumen pendidikan juga perlu menyasar pejabat lainnya.
“Jika perlu, verifikasi ini harus dimulai dari lembaga kepresidenan, termasuk soal keabsahan pendidikan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka agar tidak menjadi preseden buruk dalam sistem politik kita,” ujar Defiyan.
Menurutnya, polemik ijazah harus dijadikan pelajaran dalam proses seleksi pemimpin ke depan.
Termasuk soal transparansi dan keabsahan pendidikan.
Selain itu, Defiyan mendorong agar Jokowi mengambil peran yang lebih besar sebagai tokoh bangsa setelah purnatugas.
“Pak Jokowi sebaiknya mengikuti jejak mantan-mantan presiden negara lain yang bergerak dalam perjuangan lingkungan hidup, pengentasan kemiskinan, atau menjadi konsultan pembangunan di negara-negara berkembang. Bukan malah sibuk mengurus isu-isu remeh temeh yang tidak substansial,” ucapnya.
Di sisi lain, Formasi Kagama berharap stabilitas politik tetap terjaga.
Terutama di tengah fokus pemerintah menghadapi tantangan ekonomi global dan mewujudkan visi-misi Asta Cita di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok