Repelita, Banyuwangi - Rizal Sampurna menjadi perbincangan publik setelah kematiannya di Kamboja viral di media sosial.
Pria 29 tahun asal Lingkungan Sukowidi, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur itu diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang.
Ia dikabarkan dipaksa bekerja sebagai operator judi online dengan kondisi kerja yang memprihatinkan.
Rizal diketahui berangkat ke Kamboja pada Oktober 2024 dari Medan bersama sekitar 20 orang lainnya.
Keberangkatan itu tidak diberitahukan kepada keluarganya.
Namun, Rizal sempat mengabari sahabatnya di Banyuwangi bernama Anies Zulkarnain.
Dalam percakapan mereka, Rizal mengaku dijanjikan pekerjaan dengan gaji sebesar 800 dolar AS per bulan.
Namun setelah bekerja, gaji yang diterima Rizal ternyata hanya sekitar 300 dolar AS.
Anies juga mengungkap bahwa Rizal sempat mengirimkan video call ketika sedang bekerja di depan komputer dalam keadaan tangan diborgol.
“Dia bilang memang begitu di sana, kerja sambil diborgol,” ujar Anies.
Kondisi kerja tersebut disebut Rizal sebagai hal yang sudah biasa di tempat ia bekerja.
Rizal terakhir menghubungi Anies pada 9 Maret 2025 dan meminta doa agar target kerjanya tercapai.
Jika tidak, ia mengaku bisa dipindahkan ke Myanmar atau Vietnam.
Namun setelah itu, komunikasi terputus.
Anies mencoba menghubungi Rizal kembali pada 26 Maret, tapi nomornya sudah tidak aktif.
Pihak keluarga baru mendapat kabar pada awal April dari seseorang bernama Marjun.
Ia datang ke rumah dan menyampaikan bahwa Rizal telah meninggal dunia.
Yang mengherankan, Rizal terakhir kali menghubungi ibunya pada 16 Maret.
Namun hanya sehari setelahnya, pada 17 Maret, ia dikabarkan meninggal dunia.
Selama satu bulan lebih tidak ada kabar dari Rizal hingga keluarga dikejutkan dengan berita kematiannya.
Keluarga mencurigai ada kejanggalan atas kematian tersebut.
Foto dan video yang sempat dikirim Rizal juga memperlihatkan kondisi kerja yang tidak manusiawi.
Sebelum berangkat ke Kamboja, Rizal sempat bekerja di Bali dan Jakarta.
Namun iming-iming gaji besar membuatnya berani mengambil risiko dan berangkat ke luar negeri.
Kini, kisah tragis Rizal menjadi potret buram nasib pekerja migran yang terjerat jaringan kerja ilegal di luar negeri.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok