Repelita, Jakarta - Belum reda sorotan terhadap dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi. Kini giliran ijazah SMA-nya yang kembali disorot.
Ahli Epidemiologi dan Pegiat Media Sosial, Dokter Tifa angkat suara. Ia menyebut persoalan ijazah SMA Jokowi lebih kompleks.
“Kalau soal ijazah SMA-nya Jokowi, ini lebih ruwet dan lebih parah dan lebih kompleks dari ijazah UGM,” kata Tifa dikutip dari unggahannya di X, Kamis (17/4/2025).
Ia menjelaskan, Jokowi mengaku sekolah di SMA 6 Surakarta.
“Jokowi mengaku sekolah di SMA 6 Surakarta tahun 1977-1980. Padahal, SMA Negeri 6 Surakarta baru berdiri tahun 1985,” jelasnya.
Pasalnya, SMA 6 Surakarta sebelumnya bernama SMPP 40 Surakarta. Baru berubah nama pada 9 Agustus 1985.
“Sebelumnya SMA 6 Surakarta bernama SMPP 40 Surakarta, yang berubah nama menjadi SMA Negeri 6 Surakarta, di tanggal 9 Agustus 1985,” ujarnya.
“Artinya, kalau ada siswa yang mengaku dia sekolah di SMA 6 Surakarta tahun 1977-1980, siswa itu semacam tuyul atau makhluk gaib dari masa depan,” tambah Tifa.
Ia menerangkan, SMPP atau Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan adalah sekolah proyek percontohan. Kurikulumnya berbeda dengan SMA biasa, sehingga siswa SMPP menempuh masa sekolah 4 tahun, bukan 3 tahun seperti siswa SMA pada umumnya.
“Jadi, kalau Jokowi mengaku dia sekolah di SMPP 40 Surakarta dan mulai masuk di tahun 1977, maka seharusnya dia lulus di tahun 1981,” terangnya.
“Artinya kalau dia mau meneruskan kuliah, dan seandainya dia diterima di Fakultas Kehutanan UGM, maka dia akan jadi Mahasiswa angkatan 1981, bukan 1980,” sambungnya.
Selain itu, menurutnya mestinya Jokowi mendapat ijazah dari SMPP 40. Bukan dari SMA 6 Surakarta.
“Dan ijazah SMA-nya dia, tidak bakal dikeluarkan oleh SMA 6 Surakarta yang belum lahir, tetapi dari SMPP 40 Surakarta, tetapi ijazahnya baru akan dia terima di tahun 1981, bukan 1980,” pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi telah menunjukkan ijazahnya kepada jurnalis. Di tengah tudingan ijazah palsu terhadapnya.
Itu ditunjukkan di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).
Jokowi mempersilakan wartawan melihat ijazahnya, satu per satu. Namun, Jokowi mewanti-wanti wartawan, “Jangan difoto ya.”
Untuk pendidikan dasar, ijazah Jokowi diterbitkan SD Negeri Tirtoyoso, Solo. Selanjutnya, pendidikan menengah pertama dari SMP Negeri 1 Solo dan pendidikan menengah atas dari SMA Negeri 6 Solo. Kemudian, ijazah perguruan tinggi dari Fakultas Kehutanan UGM.
Ijazah dari jenjang SD hingga SMA disimpan dalam stopmap yang berbeda dengan ijazah kuliah. Jokowi sempat menjelaskan perbedaan stopmap untuk menyimpan ijazah-ijazah tersebut.
"Kalau ini stopmap ndak asli (dari SD, SMP, SMA). Kalau ini stopmap asli dari UGM," terangnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok