Repelita Yogyakarta - Sejumlah massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meminta klarifikasi atas keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.
Dalam aksi ini, perwakilan massa seperti Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauzia melakukan audiensi dengan pihak rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM.
Roy Suryo menjelaskan bahwa rombongan utama TPUA, termasuk Eggi Sudjana, tidak dapat hadir karena mengalami kendala di perjalanan.
"Sayang memang pertemuan ini tidak bisa dihadiri oleh tim inti karena rombongan ada kendala di jalan," ujar Roy Suryo.
Dalam audiensi yang hanya dihadiri tiga perwakilan, sempat terjadi ketegangan.
"Sempat timbul eskalasi yang agak sempat meninggi, ini terus terang saja hampir saja kami walk out, karena agak meninggi. Meningginya ya karena ada saut-sautan debat, tapi enggak apa-apa, itu biasa," tambahnya.
Roy Suryo menekankan bahwa pihaknya meminta akses untuk melihat skripsi Joko Widodo, merujuk pada Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
"Undang-undang itu membolehkan setiap orang untuk melihat skripsi karya orang lain, itu nggak boleh dilarang. Akhirnya tadi ditunjukkan," jelasnya.
Namun ia menyebut adanya perbedaan ketikan dalam skripsi tersebut.
"Yang jelas skripsinya Jokowi itu memang ada perbedaan ketikan, antara ketikan batang tubuh yang diketik dengan mesin tik biasa, dan di depan itu dengan cetakan yang tidak pada zamannya," ungkap Roy.
Ia juga menyoroti absennya lembar pengesahan dari dosen penguji.
"Meskipun dosen pengujinya bisa disebutkan tadi oleh kawan-kawannya, tapi faktanya tidak ada," tegasnya.
Pertemuan itu juga menyinggung soal lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Joko Widodo.
Namun demikian, pihaknya tidak dapat melihat ijazah asli karena tidak disimpan di kampus.
"Memang kita tidak bisa melihat ijazah asli, karena memang ijazah asli tidak disimpan di kampus. Ijazah asli Insya Allah besok akan dilihat oleh teman-teman yang bergerak ke Solo," ujar Roy.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak akan ikut ke Solo karena harus kembali ke Jakarta.
"Saya memang tidak bergerak ke Solo besok, karena saya harus pulang ke Jakarta. Tapi moga-moga besok dapat diperlihatkan," tutupnya.
Netizen ikut menanggapi isu ini di media sosial.
“Kalau memang asli, kenapa sulit sekali dilihat publik? Padahal itu kan dokumen negara,” tulis akun @RakyatCekatan.
“Roy Suryo ini serius atau cuma cari panggung lagi?” sindir akun @WarganetKritis.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok