Repelita Kuala Lumpur - Malaysia berduka atas kepergian mantan Perdana Menteri Tun Abdullah Ahmad Badawi, yang meninggal dunia pada usia 85 tahun setelah berjuang melawan penyakit demensia selama beberapa tahun terakhir.
Badawi menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 19.10 waktu setempat di Institut Jantung Nasional (IJN), Kuala Lumpur, hari Minggu malam, 13 April 2024.
Kabar duka tersebut diumumkan oleh menantunya, Khairy Jamaluddin, yang juga mantan Menteri Kesehatan, melalui unggahan di Instagram.
“Tun Abdullah meninggal dunia dengan tenang, dikelilingi oleh orang-orang tercinta,” tulis Khairy, seperti dimuat Malay Mail pada Senin, 14 April 2025.
Pihak IJN dalam keterangannya menyatakan bahwa Tun Abdullah dirawat sejak pagi hari 13 April setelah mengalami masalah pernapasan, dan menjalani perawatan intensif di unit perawatan koroner.
"Meskipun telah menjalani berbagai upaya medis, beliau meninggal dunia dengan tenang," kata rumah sakit dalam rilis medianya.
Badawi, yang akrab disapa “Pak Lah”, sempat mengalami kondisi kritis pada April 2024 ketika paru-parunya kolaps, tetapi berhasil pulih kala itu setelah dirawat di IJN.
Tun Abdullah naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2003, menggantikan Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri kelima Malaysia.
Ia segera meraih kemenangan besar dalam Pemilu 2004, dengan koalisi Barisan Nasional (BN) menguasai 90 persen kursi parlemen.
Namun, popularitasnya mulai menurun, dan pada Pemilu 2008, BN kehilangan mayoritas dua pertiga untuk pertama kalinya. Lima dari 13 pemerintahan negara bagian pun jatuh ke tangan oposisi.
Di tengah tekanan politik, ia mengundurkan diri pada April 2009, menyerahkan tongkat estafet kepada Datuk Seri Najib Razak.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengenang Badawi sebagai sosok pemimpin berhati mulia.
“Pak Lah bukan sekadar pemimpin, tetapi juga sosok yang berjiwa mulia, yang membawa narasi baru dalam politik kekuasaan di Malaysia,” ujar Anwar. Ia juga menambahkan bahwa almarhum mengajari kita arti kemanusiaan dalam kepemimpinan.
Tokoh antikorupsi nasional, Akhbar Satar, juga memberikan penghormatan.
“Ia adalah perdana menteri pertama yang memprioritaskan masalah integritas. Baginya, korupsi adalah induk dari semua masalah,” kata dia dalam siaran televisi.
Sementara itu, mantan PM Najib Razak mengenangnya sebagai sahabat, mentor, dan pemimpin yang disegani.
“Kepemimpinannya tidak hanya didasarkan pada akuntabilitas, tetapi juga mengutamakan keunggulan," kata dia.
Badawi meninggalkan istrinya, Tun Jeanne Abdullah, serta dua anak dari pernikahan pertamanya dengan almarhumah Endon Mahmood Nori dan Tan Sri Kamaluddin. Ia juga memiliki dua anak tiri, Nadiah Kimie dan Nadene Kimie, dari pernikahan Jeanne sebelumnya.
Masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir dapat melakukannya pada Senin, 15 April, pukul 11.00 hingga 13.00 waktu setempat di Masjid Nasional, Kuala Lumpur.
Jenazah Badawi akan dimakamkan di Makam Pahlawan di masjid yang sama. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok