Repelita Jakarta - Istri seorang hakim tinggi di Mahkamah Agung mengaku tidak paham dari mana suaminya memperoleh penghasilan.
Padahal, setiap bulannya ia menerima setidaknya Rp 30 juta dari sang suami untuk kebutuhan rumah tangga.
Pengakuan ini terungkap dalam persidangan kasus dugaan praktik percaloan di lingkungan lembaga peradilan tertinggi tersebut.
Menurut informasi yang beredar, dana tersebut digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga, termasuk gaya hidup mewah.
Namun, pihak istri mengklaim tidak pernah menanyakan sumber uang yang diterimanya secara rutin itu.
Fakta ini memicu pertanyaan publik mengenai integritas sejumlah oknum di lingkungan MA.
Beberapa kalangan menilai hal ini menunjukkan adanya potensi penyimpangan dalam sistem penggajian pejabat peradilan.
KPK disebut sedang mengumpulkan bukti terkait aliran dana mencurigakan yang diduga terkait dengan seberapa perkara hukum.
Masyarakat semakin gencar meminta transparansi penghasilan pejabat negara, khususnya di lingkungan yudikatif.
Kasus ini dinilai sebagai ujian berat bagi upaya reformasi di tubuh MA.
Editor: 91224 R-ID Elok